MOSKOW, KOMPAS.TV — Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan mempertimbangkan penerapan zona larangan terbang di atas Ukraina sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata. Zona larangan terbang di atas Ukraina akan dilihat sebagai intervensi yang akan mengancam tentara Rusia.
Berbicara pada pertemuan dengan pilot wanita pada hari Sabtu, Putin mengatakan, "Sekarang kami mendengar bahwa zona larangan terbang harus ditetapkan di wilayah Ukraina. Tidak mungkin melakukannya di wilayah Ukraina sendiri. Itu hanya mungkin dari wilayah beberapa negara tetangga dan pada detik itu juga akan kami anggap sebagai tindakan ikut campur dalam konflik bersenjata dari wilayah manapun yag akan mengancam tentara kami."
"Kedua, kami akan melihat mereka sebagai peserta konflik militer dan kami tidak peduli dari keanggotaan apa pun mereka berasal," kata Putin, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (5/3/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya mendesak NATO memberlakukan zona larangan terbang di negaranya, seraya mengancam NATO, "Semua orang yang mati mulai hari ini akan mati karena Anda."
Namun NATO pada hari Jumat kemarin menolak untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina, karena tindakan seperti itu dapat memicu perang yang meluas di Eropa dengan Rusia yang bersenjata nuklir.
Baca Juga: Zelensky Murka NATO Tak Mau Tetapkan Zona Larangan Terbang di Ukraina
Berbicara setelah rapat dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan rekan-rekannya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakui penderitaan rakyat Ukraina saat Rusia meningkatkan penggunaan senjata beratnya, menembaki berbagai kota, dan memaksa lebih dari satu juta orang ke luar negeri.
“Apa yang terjadi sekarang di Ukraina sangat mengerikan. Ini menyakitkan dan kami melihat penderitaan manusia, kami melihat kehancuran pada skala yang belum pernah kami lihat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua,” katanya.
Tapi, dia menambahkan, “Kami tidak akan pergi ke Ukraina, baik di darat maupun di wilayah udara Ukraina.”
Baca Juga: Zelensky Murka NATO Tak Mau Tetapkan Zona Larangan Terbang di Ukraina
Di bawah jaminan keamanan kolektif yang mengikat 30 negara anggota NATO, Pasal 5 dari perjanjian pendiriannya, semua anggota harus membela jika anggota lain diserang. Setiap penembakan jatuh pesawat tempur NATO oleh Rusia dapat memicu klausul itu.
“Satu-satunya cara untuk menerapkan zona larangan terbang adalah mengirim pesawat tempur NATO ke wilayah udara Ukraina, dan kemudian memberlakukan zona larangan terbang dengan menembak jatuh pesawat Rusia,” kata Stoltenberg.
Dia mengatakan, "Sekutu percaya jika kita melakukan itu, kita akan berakhir dengan perang skala penuh di Eropa.”
Menanggapi desakan Presiden Ukraina, Sekjen NATO Stoltenberg berkata, “Kami bukan bagian dari konflik ini, dan kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa itu (konflik) tidak meningkat dan menyebar ke luar Ukraina, karena itu akan lebih menghancurkan dan lebih berbahaya.”
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.