KIEV, KOMPAS.TV - Dua ledakan besar terjadi di sebelah timur Ukraina, tak lama setelah Amerika Serikat (AS) memperingatkan ancaman serangan Rusia akan segera terjadi.
Ledakan itu terjadi di kota yang dikuasai kelompok pemberontak yang didukung Rusia, Luhansk, Jumat (18/2/2022).
Kedua ledakan itu terjadi dengan perbedaan waktu sekitar 40 menit.
Seperti dilaporkan Interfax dikutip dari Mirror, kedua ledakan tersebut dikabarkan berasal dari pipa gas yang terbakar setelah mengalami ledakan besar.
Baca Juga: Putin: Rusia Tetap akan Disanksi Barat meski Tak Serang Ukraina
Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah sebuah bom mobil meledakkan jip resmi kelompok pemberontak di Donetsk.
Selain itu, insiden ini juga terjadi setelah semakin tegangnya perbatasan Ukraina, usai diketahui bertambahnya pasukan Rusia di dekat wilayah itu menjadi 190.000 tentara.
Selain itu, mereka dilaporkan sudah berada dalam posisi siap untuk melakukan serangan.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden meyakini Presiden Rusia Vladimir Putin telah memantapkan diri untuk segera menyerang Ukraina.
Hal itu diungkapkan Biden setelah kelompok pemberontak mengevakuasi penduduk sipil di wilayah itu menuju Rusia.
Pihak pemberontak meyakini pasukan Ukraina akan segera menyerang wilayah mereka. Ini secara tegas langsung dibantah oleh pihak Ukraina.
Baca Juga: Penampilan Kim Jong-Un seperti Kim Jong-Il, Rakyat Korea Utara Malah Teringat Masa Terburuk
Biden sendiri juga mengatakan, Putin berencana menjalankan operasi bendera palsu, untuk merekayasa kejadian yang bisa membenarkan penyerangan Rusia ke Ukraina.
Ledakan bom mobil tersebut, yang diyakini menyasar kendaraan pemimpin kelompok separatis, Denis Pushilin, disebut Kiev sebagai salah satu strategi bendera palsu.
“Itu sepertinya adalah bendera palsu. Mereka tampaknya akan menyalahkan Ukraina, tetapi bagaimana mereka tahu akan ada ranjau?!” ujar ahli keamanan di Kiev kepada The Sun.
Sebelumnya, intelijen Ukraina mengungkapkan, pasukan khusus Rusia telah menanamkan peledak di fasilitas sosial infrastruktur di Donetsk.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.