BEIJING, KOMPAS.TV - Tim Olimpiade Ukraina menyerukan perdamaian di negaranya seiring eskalasi situasi dengan Rusia. Tim atlet Ukraina mengikuti langkah atlet skeleton Vladyslav Heraskevych yang berdemonstrasi menentang perang usai pertandingan.
Pada Jumat (11/2/2022) lalu, Heraskevych mengangkat bendera Ukraina dengan tulisan “No War in Ukraine” usai bertanding di Olimpiade Beijing.
Sebagaimana diwartakan Associated Press, Minggu (13/2), Tim Olimpiade turut menyebarluaskan pesan tersebut.
“Tim Olimpiade Ukraina sepakat untuk menyerukan perdamaian dengan negara asal kami,” tulis Tim Olimpade Ukraina melalui media sosial.
“Ribuan kilometer terpisah dari Ibu Pertiwi, secara rohani kami bersama keluarga dan teman-teman kami,” lanjut pernyataan tersebut.
Tim Olimpiade Ukraina tidak menyinggung Rusia atau konsentrasi pasukan di perbatasan. Namun, pesan itu didemonstrasikan seiring peringatan Barat bahwa Moskow akan menginvasi dalam waktu dekat semakin gencar.
Baca Juga: Baru 4 Hari Digelar, Olimpiade Beijing Banjir Protes dari Para Atlet
Komite Olimpiade Internasional (IOC) sendiri tidak menindak Heraskevych atau Tim Olimpiade Ukraina. Walaupun IOC kerap melarang gestur protes di pertandingan, kali ini mereka menolerasinsinya.
Menurut Direktur Eksekutif IOC Christophe Dubi alasannya pesan “anti-perang” adalah pesan yang relevan bagi “kita semua.”
Meskipun demikian, IOC mengaku akan melarang gestur protes lain selama gelaran Olimpiade Beijing.
“Kita tentu ingin perdamaian, jelas. Atlet sendiri sudah menyepakati bahwa lapangan permainan dan podium bukanlah tempat untuk pernyataan apa pun karena kita harus mempertahankan netralitas politik.” kata juru bicara IOC, Mark Adams.
“Pesannya (Heraskevych) bisa dimengerti. Itu tidak diulangi dan saya pikir sebaiknya kita beranjak,” lanjutnya.
Tim Olimpiade Ukraina memang telah merilis pernyataan. Namun, secara individual, belum ada atlet Ukraina yang menunjukkan gestur protes secara langsung sebagaimana Heraskevych.
Baca Juga: AS: Lebih dari 130.000 Tentara Rusia Sudah Disiapkan di Dekat Ukraina
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.