WASHINGTON, KOMPAS.TV - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui potensi penjualan sebanyak 36 jet tempur F-15EX, yang diberi nama F-15ID baru ke Indonesia, akan dibuat Boeing Co, seperti dilansir Bloomberg, Jumat, (11/2/2022).
Persetujuan pemerintah Amerika Serikat dipandang akan memperkuat hubungan AS dengan sekutu utama dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Walau begitu, penjualan tersebut masih harus mendapat persetujuan Kongres.
Penjualan yang diusulkan bernilai sekitar $ 9,5 miliar untuk pesawat dan sekitar $ 4,4 miliar untuk peralatan terkait, menurut sebuah pernyataan Kamis dari Departemen Luar Negeri.
Dari sudut pandang geopolitik, penjualan yang diusulkan meningkatkan “keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik,” menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. “Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia dalam mengembangkan dan memelihara kemampuan bela diri yang kuat dan efektif.”
Menurut Departemen Luar Negeri, penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan memungkinkannya untuk memberikan peningkatan pencegahan dan cakupan pertahanan udara di domain udara dan maritim yang sangat kompleks. Indonesia tidak akan kesulitan menyerap pesawat dan peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya.
Baca Juga: TNI AU Pilih Jet Tempur Rafale dan F-15EX, Segera Siapkan 3 Skuadron Khusus
Kongres AS punya waktu 30 hari untuk meninjau keputusan tersebut tetapi diperkirakan akan mendukungnya. Setelah itu, terserah Indonesia dan Boeing untuk merundingkan kontrak. Kesepakatan itu akan menjadi penjualan ekspor pertama F-15EX, datang ketika pemerintahan Joe Biden berusaha untuk memfokuskan kembali strategi kebijakan luar negerinya di kawasan Indo-Pasifik.
Keputusan tersebut juga menandai lonjakan pengeluaran Indonesia untuk pesawat militer yang lebih baru. Sebelumnya pada hari Kamis, Indonesia menandatangani kontrak dengan Dassault Aviation SA untuk 42 pesawat tempur Rafale, dalam kesepakatan senilai $8,1 miliar.
Penjualan di Indonesia juga merupakan durian runtuh bagi Boeing yang berbasis di Chicago dalam pasar untuk jet tempur.
Richard Aboulafia, seorang analis penerbangan di AeroDynamic Advisory, mengisyaratkan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan di kedua sisi untuk memastikan kesepakatan berjalan.
“Jika mereka benar-benar membeli jet ini, itu akan menjadi terobosan besar untuk program dan dorongan nyata untuk lini produksi,” kata Aboulafia. "Tapi saya hanya tidak berpikir Boeing dapat membawa ini ke bank sampai mereka mendapatkan kontrak yang kuat."
Meskipun fokus pada jet siluman yang lebih baru, Angkatan Udara AS juga merupakan pembeli F-15EX, dan rencananya akan membeli 144 jet dengan opsi maksimum 200 unit.
AU Amerika Serikat memutuskan membeli model jet vintage baru yang dimodernisasi untuk melengkapi F-35, yang lebih mahal perawatannya tetapi berteknologi lebih tinggi.
AU Amerika Serikat memperkirakan akan menghemat $3 miliar hingga tahun 2025 berdasarkan rencana saat ini untuk membeli 90 jet F-15EX baru untuk menggantikan pesawat tempur F-15C/D yang sudah tua, bukan lebih banyak F-35.
Sumber : Kompas TV/Bloomberg
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.