WASHINGTON, KOMPAS.TV - Rusia diyakini kian dekat untuk serang Ukraina dan disebut telah menempatkan pasokan darah di perbatasan Ukraina.
Hal itu diungkapkan oleh dua pejabat pertanhanan AS, Sabtu (29/1/2022).
Menurut mereka pasokan darah itu dipergunakan sebagai penambahan suplai medis dan perlatan militer di area tersebut.
Dikutip dari CNN, keduanya pun menegaskan bahwa hal itu menjadi sinyal bagi Rusia untuk merencanakan invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Bersiap Lawan Rusia, Pasukan Rakyat Ukraina Berlatih Perang dengan Senapan Kayu
Pergerakan suplai darah Rusia ke Ukraina diperkirakan untuk merawat korban dari pihak mereka jika terjadi konflik.
Perkembangan tersebut telah menambah kekhawatiran AS bahwa Rusia memiliki kemampuan melepaskan serangan dengan pemberitahuan yang singkat.
Salah satu pejabat AS mengatakan bahwa keberadaan suplai darah Rusia di dekat perbatasan Ukraina tak menjadi indicator mutlak invasi.
Namun, hal itu menjadi salah satu elemen di antara banyak yang AS pantau saat pembangunan pasukan Rusia berlanjut.
Rusia sendiri pada bulan lalu dilaporkan telah membangun jalur pasokan seperti unit medis dan bahan bakar yang dapat menpak konflik yang berlarut-larut jika Moskow memilih untuk menyerang.
Baca Juga: China Diyakini Bakal Paksa Reunifikasi dengan Taiwan Lewat Serangan Militer pada 2027
Namun laporan pejabat AS itu dibantah Ukraina, bahwa adanya pasokan darah di perbatasan dari Rusia.
“Informasi itu tidak betul. Berita seperti itu adalah elemen dari perang infomrasi dan psikologis,” kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar melalui pernyataannya di Facebook.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sendiri tak ingin isu penyerangan Rusia ke negaranya menimbulkan krisis, meski tetap menegaskan perlunya kewaspadaan.
Ia bahkan meminta agar Barat dan Amerika Serikat (AS) tidak terus menggemborkan kemungkinan penyerangan Rusia ke Ukraina.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.