WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pejabat Pentagon mengungkapkan kengerian yang akan muncul jika Rusia menyerang Ukraina.
Mereka menyebutkan akan adanya kehancuran yang signifikan di Ukraina,
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kepala Staf Gabungan Tentara Amerika Serikat (AS), Mark Milley dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, Jumat (28/1/2022) kemarin.
Skenario itu mereka ungkapkan pada persiapan pasukan AS dan Nato terkait potensi serangan Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Zelensky Kesal Ukraina Disebut Bakal Diserang Rusia, Minta AS dan Barat Tak Picu Kepanikan
“Mengingat jenis kekuatan yang disusun, kekuatan manuver darat, artileri, rudal balistik, angkatan udara, semuanya dikemas betrsama. Jika itu dilepaskan di Ukraina, itu akan menjadi kehancuran signifikan, sangat signifikan da akan mengakibatkan jumlah korban yang besar,” ujar Milley dikutip dari CNBC.
“Anda dapat membayangkan seperti apa jika itu di daerah perkotaan yang padat, di sepanjang jalan dan seterusnya. Akan sangat mengerikan,” lanjutnya.
Milley pun mengatakan apa yang dilakukan Rusia saat ini di perbatasan Ukraina tidak seperti yang sebelumnya ia lihat selama empat dekade berkarier di militer.
Ia mengatakan Rusia telah mengerahkan Angkatan Udara, Angkatan Laut, Pasukan Khusus, angkatan elektronik siber, komando dan kontrol, insinyur logistic, dan kemampuan lain di sepanjang perbatasan Ukraina.
“Saya pikir Anda harus kembali cukup lama ke masa Perang Dingin untuk melihat sesuatu sebesar ini,” katanya.
Baca Juga: Jerman Usir ‘Diplomat’ Rusia karena Spionase: Kerja di Konsulat, Ternyata Agen Rahasia SVR
“Pengerahan lebih dari 100.000 tentara ke perbatasan lebih besar daripada apa pun yang telah kita lihat dalam ingatan baru-baru ini,” tambah Milley.
Sedangkan Austin meminta Moskow untuk mengurangi ketegangan dengan menarik pasukan dan peralatan militer dari perbatasan kedua negara.
“Konflik tak terhindarkan. Masih ada waktu dan ruang untuk diplomasi,” ujarnya.
“Ia (Vladimir Putin) dapat memilih untuk mengurangi eskalasi. Ia bisa memerintahkan pasukannya pergi. Ia bisa memilih dialog dan diplomasi. Apa pun yang ia putuskan, Amerika Serikat akan mendukung sekutu dan mitra kami,” lanjut Austin.
Sumber : CNBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.