WASHINGTON, KOMPAS.TV — Amerika Serikat (AS) dan Eropa menyiapkan sanksi ekonomi dan politik jika Rusia memindahkan militernya ke Ukraina. Namun demikian, mereka khawatir akan dampak dari konflik Rusia-Ukraina ini akan berpengaruh pada pasokan gas. Rusia dikhawatirkan akan memotong pengiriman gas alamnya ke Eropa pada puncak musim dingin.
Putin telah mengerahkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina selama berminggu-minggu. Peristiwa ini memicu krisis diplomatik untuk Eropa dan Amerika Serikat. Namun demikian, Putin masih menyangkal niatan untuk menyerang Ukraina.
“Tindakan AS dan Eropa terhadap Rusia jika terjadi invasi juga akan memiliki konsekuensi bagi negara lain, termasuk kami,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken, seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Alasan Jerman Tolak Persenjatai Ukraina: Terkait Sejarah Perang Dunia dan Kontrak Gas dengan Rusia
“Ada konsekuensi yang terjadi pada semua orang,” kata Blinken. “Tetapi kami telah melakukan banyak pekerjaan untuk mengurangi dampak sanksi terhadap mereka yang memberlakukannya, serta tindakan pembalasan apa pun yang mungkin dilakukan Rusia,” katanya.
Dua pejabat senior AS secara terpisah memberi penjelasan kepada wartawan tentang upaya tim keamanan nasional Biden untuk menangani efek lanjutan dari sanksi. Para pejabat berbicara dengan syarat anonim untuk membahas musyawarah.
“Jika diperlukan, Eropa akan mencari pasokan gas alam di Afrika Utara, Timur Tengah, Asia, dan Amerika Serikat. Upaya itu akan membutuhkan “volume yang agak lebih kecil dari banyak sumber” untuk menebus pemotongan Rusia,” menurut salah satu pejabat seperti dikutip dari The Assiciated Press.
Baca Juga: Situasi Ukraina Memanas, AS Siap Terjunkan 8.500 Pasukan ke Eropa Timur
Seorang pejabat mengatakan bahwa sanksi yang disiapkan AS dan Eropa dapat memacu inflasi di Rusia dan akan memicu resesi dalam, yang tidak akan membuat Putin memenangkan hati dan pikiran rakyat Rusia.
Kelompok, Konsumen Energi Industri Amerika, telah meminta Menteri Energi Jennifer Granholm untuk membatasi ekspor gas alam cair atau LNG. Menurut kelompok itu, dengan mengontrol ekspor LNG, maka harga gas alam akan meningkat.
Paul Cicio, presiden kelompok itu, mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa kelompoknya belum mengambil posisi tentang bagaimana AS harus menanggapi ketegangan antara Rusia dan Eropa atas gas alam.
Baca Juga: Siap Hadapi Rusia, Jenderal Ukraina: Kami Akan Merobek Mereka dengan Tangan Kosong
“Pandangan pribadi saya adalah jika Eropa membutuhkan gas, AS harus memasok sekutu kami,” kata Cicio. Namun demikian, menurut Cicio saat ini penerima ekspor gas terbesar AS adalah China.
“Apakah kita memiliki kapasitas untuk memasok sekutu kita? Tentu saja, kata Cicio. “Tapi mungkin kami tidak memiliki kapasitas untuk mengirim ke China. Jadi kita perlu peka terhadap krisis politik. Ini adalah hal yang sangat serius," katanya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.