WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pejabat senior Gedung Putih mengungkapkan Amerika Serikat (AS) siap berdiskusi dengan Rusia membahas sistem peluru kendali dan latihan militer kedua negara, dimana pembicaraan dapat dimulai hari ini, Minggu (9/1/2022) di Jenewa, Swiss.
Melansir France24, para diplomat AS dan Rusia bertemu di Swiss hari ini untuk mencoba meredakan ketegangan ketika Washington dan Eropa menuduh Moskow mempersiapkan invasi baru ke tetangganya Ukraina.
"Ada beberapa area di mana kami pikir mungkin untuk membuat kemajuan, asalkan setiap janji adalah timbal balik," kata pejabat itu, memberikan beberapa perincian pada pembahasan di konferensi nanti.
“Rusia mengatakan merasa terancam oleh prospek sistem rudal ofensif yang ditempatkan di Ukraina. Amerika Serikat tidak berniat melakukan itu. Jadi ini adalah satu area di mana kita mungkin dapat mencapai pemahaman jika Rusia bersedia melakukannya. membuat komitmen timbal balik," kata pejabat itu, yang meminta anonimitas.
Moskow, kata dia, juga telah menyatakan minatnya untuk membahas masa depan sistem rudal tertentu di Eropa, sejalan dengan Perjanjian INF (Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah).
"Dan kami terbuka untuk membahas ini," kata pejabat itu.
Baca Juga: Rusia Salahkan AS atas Kerusuhan di Kazakhstan, Dianggap Memprovokasi
Sumber itu juga mengatakan, akhirnya Washington siap untuk membahas kemungkinan pembatasan timbal balik pada ukuran dan ruang lingkup latihan militer yang dilakukan oleh Rusia serta oleh Amerika Serikat dan NATO.
"Kami tidak akan tahu sampai kami memulai percakapan ini mulai besok malam apakah Rusia siap untuk bernegosiasi dengan serius dan dengan itikad baik."
Pejabat itu memperingatkan, dengan mengatakan Rusia dan Amerika kemungkinan akan melakukan percakapan awal Minggu malam sebelum mengadakan pertemuan utama mereka pada Senin (10/1).
"Kami pergi ke pertemuan ini dengan rasa realisme, bukan rasa optimisme," kata sumber itu, menunjukkan pertemuan itu akan menjadi eksplorasi dan tidak akan mengarah pada janji-janji tegas.
“Saya sama sekali tidak terkejut media Rusia mulai melaporkan mungkin, bahkan ketika pembicaraan masih berlangsung, Amerika Serikat membuat segala macam konsesi ke Rusia. Ini adalah upaya yang disengaja untuk menciptakan perpecahan di antara sekutu, sebagian dengan memanipulasi kalian semua," kata pejabat itu kepada wartawan melalui panggilan konferensi.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.