JENEWA, KOMPAS.TV - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku optimistis bisa mengalahkan Covid-19 di 2022.
Meski begitu, dalam sebuah pernyataan Tahun Baru, Jumat (31/1/2021), Dr Tedros mengingatkan untuk melawan nasionalisme sempit dan penimbunan vaksin Covid-19.
Pernyataannya itu muncul dua tahun sejak WHO pertama kali mengetahui kasus varian pneumonia yang tak diketahui di China, yang saat ini diketahui sebagai Covid-19.
Kasus Covid-19 dunia kini telah mencapai 287 juta, sedangkan hampir 5,5 juta orang telah meninggal.
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Amerika Serikat Kembali Pecahkan Rekor, namun Rawat Inap dan Kematian Rendah
Saat ini di seluruh dunia orang-orang merayakan tahun baru, tetapi perayaannya tak terdengar.
Hal itu dikarenakan banyak negara melakukan upaya untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Covid-19 sendiri telah menyebabkan banyak kesulitan di duinia.
Penyakit tersebut memaksa banyak negara menutup perbatasan, memisahkan keluarga dan di banyak tempat membuat keluar rumah memakai masker merupakan kewajiban.
Meski begitu, dalam pernyataannya, Dr Tedros terdengar sangat positif.
Ia menegaskan, saat ini sudah banyak alat untuk merawat Covid-19 sehingga mengalahkan penyakit itu di tahun 2022 menjadi amat mungkin dilakukan.
Tetapi ia memperingatkan bahwa ketidaksetaraan yang terus berlanjut dalam distribusi vaksin bakal meningkatkan risiko bertambahnya virus Corona.
“Nasionalisme sempit dan penimbunan vaksin di beberapa negara telah merusak kesetaraan dan menciptakan kondisi ideal untuk munculnya varian Omicron, dan semakin lama ketidaksetaraan berlanjut, semakin tinggi risiko virus berkembang dengan cara yang tak dapat kita cegah atau prediksi,” ujarnya dikutip dari BBC.
“Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita akan mengakhiri pandemi,” tambah Dr Tedros.
Baca Juga: Malam Tahun Baru di Nagoya Jepang Berlangsung Sederhana dan Sunyi, Masyarakat Setempat Jaga Prokes
Pada pernyataannya itu, Dr Tedros pun mengungkapkan, di saat Eropa dan Amerika telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, target WHO untuk tingkat vaksinasi penuh sekitar 40 persen di seluruh negara pada akhir 2021, meleset.
Target tersebut meleset di sebagian besar negara-negara Afrika.
Ia sebelumnya mengkritik negara-negara kaya karena melahap pasokan vaksin global, memvaksinasi sepenuhnya sebagian besar populasi mereka, sementara negara-negara lain masih menunggu untuk mendapatkan dosis pertama mereka.
Dr Tedros pun menegaskan, WHO mempunyai target baru pada 2022, yaitu vaksinasi 70 persen masyarakat di semua negara pada Juli untuk mengakhiri pandemi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.