TEHERAN, KOMPAS.TV - Presiden Iran Ebrahim Raeisi memuji latihan militer besar-besaran oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) sepekan belakangan. Sang presiden kemudian berikrar negaranya akan membalas “aksi permusuhan” oleh negara lain secara telak.
Pernyataan Presiden Raeisi menanggapi ancaman-ancaman Israel yang dilontarkan beberapa bulan belakangan. Tel Aviv mengancam akan menyerang Iran jika perundingan nuklir mereka gagal memenuhi ekspektasi Barat.
“Setiap aksi permusuhan oleh musuh akan dibalas respons telak dan komprehensif oleh Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dan akan mengubah perbandingan strategis secara berarti,” kata Presiden Raeisi kepada media pemerintah Iran, Press TV pada Sabtu (25/12).
Latihan besar-besaran IRGC sendiri diakhiri pada Jumat (24/12) lalu. Latihan ini berlangsung selama lima hari.
Baca Juga: Iran Peringatkan Israel, Tembakkan 16 Rudal sebagai Bentuk Unjuk Kekuatan
Selama latihan, pasukan Iran memamerkan mobilitas dan daya misil yang bisa menembus daerah musuh.
Komandan militer Iran menyebut latihan besar-besaran bertujuan memberi pesan “jelas dan tegas” kepada rezim Israel.
“Pesan dari latihan ini serius, nyata, dan peringatan terhadap ancaman rezim Zionis agar mereka lebih awas terhadap kesalahan dan blunder,” kata Komandan IRGC Mayjen Hossein Salami.
“Kami akan memotong tangan mereka jika mereka menempuh langkah yang salah,” imbuh Salami.
Israel kerap mengancam Iran dengan serangan udara ke fasilitas nuklir. Pada akhir Oktober lalu, jet tempur Israel mengawal pesawat pengebom AS ke dekat wilayah Iran.
Seiring perundingan nuklir Iran yang alot, Israel pun menggencarkan ancaman penyerangannya.
Akan tetapi, pihak militer Iran mengaku sudah siap mengantisipasi serangan udara. Militer Iran mengklaim sistem pertahanan udara mereka cukup untuk menghalau serangan musuh.
Baca Juga: China Sebut Amerika Serikat Biang Keladi Krisis Nuklir Iran
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.