KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Pemerintah Malaysia memberlakukan larangan masuk bagi 7 negara Afrika karena takut bahaya varian baru Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin.
Khairy juga mengungkapkan, saat ini varian tersebut belum terdeteksi di Malaysia.
Pelancong-pelancong dari tujuh negara yaitu Afrika Selatan, Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia dan Zimbabwe, dilarang masuk ke Malaysia.
Baca Juga: Cegah Kelebihan Kapasitas ICU, Jerman Transfer Pasien Covid-19 dengan Pesawat Militer
Pelarangan tersebut mulai diberlakukan hari ini, Minggu (27/11/2021).
Warga Malaysia dan mereka yang memiliki izin kerja di negara-negara tersebut akan diizinkan untuk kembali.
Tetapi mereka harus menjalani karantina selama 14 hari di pusat-pusat yang ditunjuk, terlepas dari status vaksinasi mereka.
Khairy mengungkapkan siapa pun yang berencana mengunjungi ketujuh negara itu akan dilarang melanjutkan perjalanan mereka.
Sedangkan mereka yang telah berada di negara-negara tersebut juga akan dilarang bepergian untuk sementara.
“Kementerian Kesehatan memandang kemunculan varian baru ini dengan serius dan kami akan meningkatkan pengawasan genomik, termasuk pada individu yang datang dari negara-negara yang telah melaporkan kasus varian baru ini,” ujar Khairy dikutip dari Free Malaysia Today.
“Pengawasan genomik berkelanjutan dilakukan oleh konsorsium yang terdiri dari Kementerian Kesehatan, Institut Penelitian Medis (IMR), Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi, serta Kementerian Pendidikan Tinggi,” tambahnya.
Baca Juga: Negara Arab Mulai Larang Kedatangan dari Afrika karena Varian Covid-19 yang Baru
Varian baru Covid-19 atau Omricon, diketahui pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, dan kini juga terdeteksi di Hong Kong dan Israel.
Beberapa ahli meyakini varian baru itu lebih mewabah, dan resisten terhadap imunitas.
Mutasi varian baru ini dideskripsikan sebagai yang terburuk, karena memiliki 32 kali mutase.
Dua kali dari jumlah yang dimiliki varian Delta, yang mengizinkan virus untuk menginfeksi sel, lebih cepat menyebar dan menghindari kemanjuran vaksin sehingga menimbulkan ancaman yang lebih besar.
Sumber : Free Malaysia Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.