TEL AVIV, KOMPAS.TV - Kasus pertama Covid-19 varian delta plus, yang merupakan mutasi terbaru dari virus corona dilaporkan terjadi di Israel.
Varian tersebut diderita seorang bocah berusia 11 tahun yang masuk ke Israel dari Moldova.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pejabat Kesehatan Inggris, Selasa (19/10/2021).
Varian delta plus atau AY4.2 telah diawasi oleh petugas kesehatan di Inggris, dan sedang dilakukan penelitian darurat terhadap subvarian tersebut.
Baca Juga: Perempuan Tua dengan 9 Anak Dihukum Mati di Malaysia, Ini Penyebabnya
Namun, pejabat kesehatan mengatakan belum ada bukti bahwa itu mendorong peningkatan kasus virus corona di beberapa tempat.
Times of Israel mengutip laporan Channel 12, penderita varian delta plus tersebut diketahui dari tes di Bandara Ben Guiron.
Ia pun kemudian ditandai di bandara dan dikirim ke pusat isolasi.
Kementerian Kesehatan Israel rencananya akan melakukan pertemuan terkait varian virus baru tersebut.
Baca Juga: Khawatirkan Mutasi Baru Covid-19, Badan Kesehatan Inggris Minta Pemerintah Lakukan Pembatasan
Pasalnya, ada ketakutan varian baru di Israel dapat membalikkan angka infeksi yang mulai berkurang setelah berbulan-bulan dihantam varian delta yang menyebar dengan cepat.
Kementerian Kesehatan Israel melaporkan adanya 1.486 kasus baru pada Senin (18/10/2021).
Saat ini ada 354 orang dirawat di rumah sakit karena kondisi yang serius, dan angka kematian Covid-19 telah mencapai 8/021.
Sumber : Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.