KOMPAS.TV - Sekumpulan warga tampak memadati area luar sebuah penjara di Myanmar pada hari Selasa (19/10), saat pemerintahan militer Myanmar melanjutkan pembebasan tahanan politik mereka.
Pembebasan ini merupakan tindak lanjut dari amnesti atau pengampunan yang diberikan oleh pemerintah militer Myanmar, kepada para tahanan politik yang sebelumnya diduga berperan dalam protes anti-kudeta.
Baca Juga: Mengulik Sikap Keras ASEAN Depak Pemimpin Junta Militer Myanmar dari KTT
Keriuhan terjadi di pintu gerbang penjara Insein di Yangon, Myanmar, saat barisan bus yang membawa tahanan politik keluar dari lingkungan penjara. Beberapa warga menyambut kebebasan para tahanan dengan memberikan bunga.
Meski disambut baik oleh PBB, pembebasan tahanan politik ini dianggap bukan suatu perubahan yang mendasar dari situasi politik yang terjadi di Myanmar.
Baca Juga: Menlu RI Sebut Myanmar Tidak Perlu Kirim Perwakilan ke KTT ASEAN
Pembebasan para tahanan politik dianggap efek dari tekanan yang diberikan oleh negara-negara ASEAN. Tekanan yang dimaksud yakni keputusan ASEAN untuk tidak mengundang perwakilan Myanmar ke KTT yang akan dilaksanakan di penghujung Oktober ini.
Keputusan yang diambil ASEAN untuk mengucilkan junta disebut-sebut sebagai langkah penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada para pemimpin militer.
Video editor: M. Rengga
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.