LONDON, KOMPAS.TV – Sekitar 43 ribu orang kemungkinan menerima hasil negatif Covid-19 palsu di sebuah laboratorium swasta di Inggris.
Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA) menyatakan, laboratorium Klinik Kesehatan Immensa di kota Wolverhampton di Inggris tengah, ditangguhkan memproses tes usap (swab test) usai insiden hasil negatif Covid-19 yang tak akurat.
Will Welfare, direktur insiden HSA menyatakan, pihaknya tengah menyelidiki masalah teknis laboratorium yang menyebabkan hasil tes yang tak akurat itu.
Insiden itu terungkap setelah beberapa orang yang telah melakukan rapid test dan dinyatakan positif Covid-19, justru mendapat hasil negatif pada tes PCR yang lebih akurat.
Baca Juga: Laboratorium Swasta di India Bikin 400.000 Hasil Tes Covid-19 Palsu, Dibuat Negatif
Melansir Associated Press, HSA mengatakan, “Sekitar 400.000 sampel telah diproses di laboratorium, sebagian besar hasilnya negatif. Tetapi diperkirakan sekitar 43.000 orang telah diberikan hasil tes PCR negatif yang tidak benar.”
Sebagian besar penerima hasil tes yang tak akurat itu berada di barat-daya Inggris. Hasil tes yang tak benar itu diberikan antara tanggal 8 September hingga 12 Oktober.
Kendati begitu, HSA menyatakan bahwa insiden itu merupakan insiden terisolasi yang dikaitkan dengan satu laboratorium. Orang-orang yang terkena dampaknya, imbuh HSA, akan dihubungi dan disarankan untuk melakukan tes lain.
Immensa dianugerahi kontrak tes Covid-19 sebesar 119 juta paun (setara Rp2,3 triliun) oleh pemerintah Inggris pada Oktober 2020. Perusahaan itu disebut berkolaborasi penuh dengan otoritas kesehatan Inggris.
Alexander Edwards, seorang profesor Teknologi Biomedis di University of Reading mengatakan, masalah hasil tes itu mengecewakan. Namun, tekannya, “Sebagian besar hasil tes benar. Perlu diingat bahwa sistem pengujian kami telah dibangun hampir dari nol pada awal pandemi.”
Baca Juga: Militer Israel Tak Sengaja Ungkap Lokasi Pangkalan Rahasia saat Unggah Lokasi Tes Covid-19
Dalam sehari, Inggris melakukan sekitar 1 juta tes Covid-19 dan melaporkan hampir 40.000 penularan baru sepekan terakhir.
Tes diperlukan bagi setiap orang yang berkunjung atau kembali ke Inggris dari luar negeri. Namun, pemerintah melonggarkan peraturan itu saat mengumumkan bahwa mulai 24 Oktober, pelancong yang divaksinasi penuh dari sebagian besar negara dapat melakukan tes aliran lateral cepat ketimbang tes PCR yang lebih mahal. Orang-orang dapat melakukan tes itu di rumah dan harus mengirim foto untuk memverifikasi hasilnya.
Menteri Transportasi Grant Shapps mengakui bahwa sistem itu 'bertumpu pada kepercayaan'.
“Tentu saja, sistem itu membutuhkan orang-orang untuk jujur, seperti banyak hukum di negara ini,” katanya.
Baca Juga: Ribuan Ayam Ini Mati Gara-Gara Sopir Truk yang Mengangkutnya Antre Tes Covid-19
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.