JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua ABK Indonesia yang bertugas di Kapal Tug Boat (TB) Italya 10 berbendera Uni Emirat Arab (UEA) akhirnya bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Keduanya tiba di Indonesia, Sabtu (16/10/2021) pagi pada pukul 08.15 WIB, setelah berangkat dari Muscat, Oman, Jumat (15/10) kemarin.
Kedua ABK tersebut sebelumnya tengah menghadapi tuntutan Rp7,6 miliar dari pemilik Kapal TB Italya 10 yang berada di Sharjah, UEA.
Berdasarkan pernyataan dari KBRI di Muscat, pemulangan keduanya bisa dilakukan setelah terjadi proses negosiasi dan koordinasi dengan otoritas setempat.
Baca Juga: Sempat Hadapi Buaya dengan Tempat Sampah, Pria AS Ini Kini Tangkap Ular Besar Gunakan Handuk
Kedua ABK tersebut berasal dari Aceh dan Kepulauan Riau.
Mereka bekerja sebagai ABK di UEA sejak Maret 2021, dan kemudian dipekerjakan untuk membawa TB Italya 10 untuk menarik muatan di wilayah Sharjah dan sekitarnya.
Pada awal Agustus 2021, mereka diinstruksikan berlayar dari Sharjah, menunju ke perairan Oman.
Dalam pelayaran, kapal yang dikabarkan sudah tidak layak pakai itu mengalami permasalahan mesin.
Mesin kiri mati dan kapal berlayar dengan satu mesin RPM rendah.
Kapal akhirnya ditarik ke Pelabuhan Duqm, Oman. Saat itu kondisi makanan di kapal juga menipis.
Bukannya membantu, pemilik kapal di Sharjah malah menuntut kedua ABK masing-masing sebesar 1 juta dirham atau setara Rp3,8 miliar per orang atas kerugian kerusakan kapal.
Total keduanya harus membayar Rp7,6 miliar atas kerugian tersebut.
Baca Juga: Menlu RI Sebut Myanmar Tidak Perlu Kirim Perwakilan ke KTT ASEAN
Jika tak membayar, perusahaan mengancam akan memenjarakan keduanya di UEA.
Kondisi tersebut membuat keduanya memutuskan keluar dari kapal dan meminta perlindungan dari KBRI di Muscat.
KBRI Muscat kemudian berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan otoritas di Oman.
Negosiasi juga dilakukan dengan pihak agensi di Oman, yang akhirnya berujung pada keberhasilan memulangkan keduanya.
Sumber : KBRI Muscat
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.