KABUL, KOMPAS.TV – Penguasa Afghanistan Taliban mendirikan sebuah kementerian baru dan bertempat di gedung yang pernah menjadi tempat Kementerian urusan Wanita.
Sebuah papan baru dipasang di luar kementerian urusan perempuan dan mengumumkan bahwa itu sekarang adalah "Kementerian Khotbah, Bimbingan, Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan."
Sara Seerat, mantan penasihat di Kementerian Urusan Perempuan Afghanistan mengatakan penutupan itu merupakan tanda bahwa Taliban tidak ingin menerima perempuan dengan cara apa pun.
Baca Juga: Tuh Kan, Taliban Larang Siswi Sekolah Menengah Afghanistan Kembali Bersekolah
“Oleh karena itu, penutupan Kementerian Urusan Perempuan dan ketidakhadiran guru perempuan adalah sebuah indikasi dan tanda di masyarakat bahwa mereka (Taliban) tidak mau menerima perempuan dengan cara apapun."ujar Seerat
Pernyataan dari para pemimpin Taliban sering mencerminkan kesediaan untuk terlibat dengan dunia, membuka ruang publik untuk perempuan dan anak perempuan dan melindungi minoritas Afghanistan. Hal ini dinilai berbeda dengan di lapangan yang justru malah sebaliknya seperti pembatasan terutama pada perempuan
Dalam periode pertama pemerintahan mereka pada 1990-an, Taliban telah menolak hak anak perempuan dan perempuan untuk pendidikan dan melarang mereka dari kehidupan publik.
Video Editor: Vila Randita
Baca Juga: Para Pemimpin Taliban Bertikai di Istana Kepresidenan Saat Susun Pemerintahan Baru
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.