BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China melarang pria yang tak maskulin muncul di televisi dan siaran lainnya, serta meminta media penyiaran agar mempromosikan revolusi mental. Hal itu diungkapkan pada Kamis (2/9/2021) lalu.
Selain itu, pemerintah China juga memperluas kampanye untuk memperketat kontrol atas bisnis dan masyarakat, serta menegakkan moralitas.
Presiden China Xi Jinping telah menyerukan “peremajaan nasional”, dengan kontrol Partai Komunis atas bisnis, pendidikan, budaya dan agama.
Baca Juga: Wow! Perempuan Ini Tak Pernah Tidur dan Mengantuk Selama 40 Tahun
Pemerintah China sebelumnya telah mengurangi akses anak-anak ke gim online, dan berusaha mencegah apa yang disebut sebagai fokus yang berlebihan terhadap selebriti.
“Pihak penyiaran harus mengakhiri kemunculan pria tak maskulin dan juga estetika yang abnormal,” bunyi pernyataan Administrasi Radio dan TV Nasional dikutip dari CBS News.
Pemerintah mengungkapkan bahwa usaha tersebut dilakukan untuk melindungi kaum muda China.
Pemerintah juga mengatakan adanya kekhawatiran bahwa bintang-bintang pop China yang dipengaruhi penampilan ramping dan modis penyayi dan aktor Korea Selatan dan Jepang, gagal mendorong pria muda untuk tampil maskulin.
Pihak penyiaran juga diminta untuk menghindari mempromosikan selebriti internet yang vulgar, dan kekaguman akan kekayaan selebritas.
Program-program yang disiarkan juga harus dengan giat mempromosikan budaya tradisional China yang sangat baik, budaya revolusioner dan budaya sosialis yang maju.
Baca Juga: Taliban Mengaku Rebut Panjshir, Pasukan Anti-Taliban: Mereka yang Menyerah
Xi Jinping juga telah memperketat kontrol terhadap internet China.
Pemerintah telah meluncurkan anti-monopoli, keamanan data dan tindakan penegakan hukum lainnya di perusahaan online, termasuk Tencent dan Alibaba Grup.
Aturan yang berlaku mulai Rabu (1/9/2021) itu menyebutkan siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun, hanya bisa bermain gim online tiga jam per minggu. Selain itu, pemerintah juga melarang bermain pada hari-hari sekolah.
Sumber : CBS News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.