WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan bahwa serangan ke Bandara Kabul, Afghanisgtan amat mungkin terjadi lagi.
Bahkan menurut Biden, komandan militer mengatakan kepadanya serangan tersebut paling cepat kemungkinan terjadi pada hari ini, Minggu (29/8/2021).
Sebelumnya, serangan terhadap Bandara Kabul terjadi Kamis (26/8) lalu.
Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di luar bandara menyebabkan sekitar 170 orang tewas.
Baca Juga: Hanya Bawa Baju Satu Kering di Badan, Kisah Warga Afghanistan 3 Hari ke Bandara Kabul Cari Selamat
Sebanyak 13 di antaranya adalah tentara AS.
Kelompok teroris ISIS-K mengklaim sebagai pelakunya.
Biden mengatakan situasi saat ini begitu berbahaya dan ancaman serangan teroris ke bandara masih tetap tinggi.
“Komandan militer kami menginformasikan bahwa serangan akan begitu tinggi pada 24 hingga 36 jam ke depan,” tuturnya dikutip dari The Guardian.
“Saya mengarahkan mereka untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan demi memprioritaskan perlindungan pasukan dan memastikan mereka memiliki semua otoritas, sumber dan rencana untuk melindungi pria dan perempuan kami,” tambah Biden.
Baca Juga: Taliban Klaim Tangkap Enam Personel ISIS di Kabul, Dua Diantaranya Warga Malaysia
AS sendiri sudah melakukan serangan ke timur Afghanistan untuk membunuh dua anggota penting ISIS-K dengan serangan drone, sebagai tindak balasan bom bunuh diri tersebut.
Kedua orang itu diyakini sebagai perencana dan fasilitator dari ledakan bom bunuh diri tersebut.
“Serangan itu tak akan jadi yang terakhir. Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan jahat tersebut dan membuat mereka membayarnya,” kata Biden.
“Siapa pun orang yang berusaha menyakiti AS atau menyerang tentara kami, kami akan merespon,” tambahnya.
Baca Juga: Osama Bin Laden Ternyata Larang Al-Qaeda Habisi Joe Biden, Alasannya Mengejutkan
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.