Kompas TV internasional kompas dunia

Dukung Taliban Kuasai Afghanistan, Adik Ashraf Ghani: Rakyat Harus Bisa Menerimanya

Kompas.tv - 22 Agustus 2021, 12:05 WIB
dukung-taliban-kuasai-afghanistan-adik-ashraf-ghani-rakyat-harus-bisa-menerimanya
Presiden Afghanistan yang melarikan diri ke luar negeri, Ashraf Ghani, tampak duduk di meja kerjanya. Kelompok Taliban pada 15 Agustus 2021 menguasai penuh Kabul, masuk dan berfoto di meja kerja Ashraf Ghani (Sumber: Ashraf Ghani/Facebook)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

KABUL, KOMPAS.TV - Adik Presiden Afghanistan yang digulingkan, Ashraf Ghani, menegaskan rakyat Afghanistan harus menerima kembali berkuasanya Taliban.

Hal itu diungkapkan Hashmat Ghani Ahmadai seusai memberikan dukungannya pada Taliban, Sabtu (21/8/2021).

Kepada Al-Jazeera, Ghani mengungkapkan sangat penting bagi rakyat Afghanistan untuk mengakui penguasa baru di Kabul saat tentara asing mulai meninggalkan negara itu.

Ghani, yang merupakan Ketua Masyarakat Nomaden Kochi mengaku telah bertemu dengan pemimpin Taliban selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Kekuatan Pasukan Anti-Taliban Bertambah, Tentara Afghanistan Ikut Bergabung

Pada kesempatan itu ia setuju untuk mengakui transisi kekuasaan sebagai sinyal untuk pemimpin politik dan budaya serta para pengusaha.

Ia mengungkapkan jika para pengusaha yang telah berinvestasi jutaan untuk universitas, rumah sakit dan usaha lainnya memutuskan kabur ke luar negeri maka itu akan menjadi hal buruk untuk Afghanistan.

Berbeda dengan kakaknya, Ghani juga menegaskan tak pernah berpikir untuk meninggalkan negara itu.

Baca Juga: FIFA Minta Bantuan Evakuasi Pemain Sepak Bola Perempuan Afghanistan, Mereka Ketakutan

“Jika saya pergi, apa jadinya rakyat saya, suku saya. Akar saya dari sini, pesan apa yang akan terkirim jika saya memutuskan terbang dan meninggalkan rakyat saya saat mereka membutuhkan bantuan,” tuturnya.

Mengenai kepergian kakaknya yang memutuskan kabur ke luar negeri, Ghani mengaku bersyukur saudaranya itu tetap hidup.

“Jika ia dibunuh atau terbunuh, maka itu akan membuat semuanya menjadi buruk,” katanya.




Sumber : Al-Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x