LOS ANGELES, KOMPAS.TV – Gara-gara salah kalkulasi, skuad penjinak bom kepolisian Los Angeles (LAPD), Amerika Serikat (AS) justru menyebabkan ledakan besar yang melukai 17 orang. Ledakan itu juga menggucang kawasan pemukiman setempat.
Dalam jumpa pers pada Senin (19/7/2021), kepala LAPD Michel Moore menyatakan, akibat insiden ledakan itu, 5 personel skuad penjinak bom dimutasi dari pekerjaan lapangan selagi penyelidikan berlangsung. Mereka bisa menghadapi tindakan pendisiplinan.
Baca Juga: Mobil Berisi Kembang Api Meledak hingga Terbelah Dua, 1 Orang Tewas Usai Terlempar Sejauh 20 Meter
Melansir Associated Press, kejadian itu bermula usai polisi menyita ribuan kilogram kembang api dari sebuah rumah di Los Angeles selatan. Kembang api itu kemudian diledakkan jauh dari kawasan pemukiman.
Namun, petugas kemudian menemukan kembang api rakitan rumahan yang tercecer. Petugas memeriksa kembang api itu dengan sinar X-ray dan kemudian memasukkannya ke dalam ruang detonasi dalam truk khusus untuk diledakkan. Meyakini bahwa kembang api itu terlalu tak stabil untuk dipindahkan, skuad penjinak bom kemudian meledakkannya di lokasi pada 30 Juni 2021 lalu.
Teknisi penjinak bom – tanpa menggunakan timbangan, seperti diizinkan oleh prosedur kepolisian Los Angeles – memperkirakan, bobot kembang api rakitan rumah tangga itu sekitar 7,5 kilogram.
Baca Juga: Meriahnya Pesta Kembang Api di Menara Eiffel, Warga Perancis Rayakan Hari Bastille dari Rumah
Nyatanya, otoritas federal yang kemudian memeriksa sisa-sisa kembang api setelah ledakan, mengkalkulasi bahwa bobot sebenarnya lebih dari 19 kilogram!
Sementara, kapasitas ruang detonasi di truk khusus itu memiliki kapasitas maksimum hanya hingga 11 kilogram. Alhasil, ledakan itu pun memporak-porandakan truk khusus polisi.
Akibat ledakan itu, sebanyak 9 personel polisi dan seorang agen federal terluka. Seorang petugas polisi terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan kini masih berada dalam pemulihan.
Baca Juga: Ledakan di Pabrik Kembang Api India, 15 Tewas dan 26 Luka-luka
Menurut pihak berwenang, ledakan itu bukan insiden biasa, dan memaksa LAPD meninjau kembali protokol terkait detonasi atau peledakan bahan peledak yang ditemukan. Warga di kawasan setempat menuntut pertanggungjawaban. Warga juga mempertanyakan mengapa masih ada sejumlah warga yang berada dalam rumah, kendati sudah ada perintah evakuasi. Di Los Angeles dan sekitarnya, kembang api terhitung ilegal untuk dimiliki atau diperjualbelikan.
Ruang detonasi dalam truk itu telah digunakan selama satu dekade, dan ledakan kembang api menjadi merupakan penggunaan yang ke-42 kali. Pihak berwenang juga tengah menyelidiki apakah perangkat detonasi itu memiliki cacat.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.