SURIAH, KOMPAS.TV - Bashar al-Assad kembali terpilih menjadi presiden Suriah dengan perolehan suara sebanyak 95,1 persen. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara parlemen setempat yang dilansir dari AFP, Jumat (28/5/2021).
Sementara itu, dua kandidat lainnya, yakni Menteri Dalam Negeri Abdallah Salloum Abdallah dan Mahmur Merhi hanya memperoleh sebanyak 1,5 persen dan 3,3 persen suara.
Perolehan suara dari ketiga kandidat dilakukan oleh sekitar 14 juta warga yang berpartisipasi dalam pemilihan.
Baca Juga: Satu Orang Tewas dan Enam Orang Luka Karena Serangan Rudal Israel di Suriah
Diketahui sebelumnya, pemilihan presiden di Suriah digelar pada Rabu (26/5/2021) dalam keadaan normal. Meskipun negara ini tengah menghadapi konflik yang sudah berlangsung selama hampir satu dekade.
Dalam periode ini, Assad terhitung sudah empat kali memimpin Suriah. Adapun Ayahnya, Hafez al-Assad diketahui pernah memimpin Suriah selama lebih 30 tahun hingga meninggal dunia pada tahun 2000.
Sementara itu, konflik yang masih terjadi sejak 2011 diakibatkan ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Bashar al-Assad. Pasalnya, Bashar al-Assad merupakan penerus rezim Assad yang terkenal dengan pemerintahan otoriter, memimpin Suriah selama lebih dari 30 tahun.
Pada 2014, Bashar al-Assad pun mendapat perolehan suara yang banyak, yakni 88 persen suara. Namun begitu, pada pemilu tahun ini, beberapa negara justru menyebut tidak sah. Beberapa negara tersebut, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, juga Italia.
Baca Juga: Presiden Suriah Bashar al-Assad Umumkan Amnesti Menjelang Idul Fitri dan Pemilu Presiden
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.