NEW YORK, KOMPAS.TV- Bank asal Amerika Serikat (AS) Citigroup Inc berencana keluar dari perbankan ritel di 13 negara. Yaitu Australia, Bahrain, China, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Polandia, Rusia, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
Mereka akan fokus pada perbankan ritel di Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab dan London. Ini merupakan strategi perusahaan yang diambil oleh CEO Citigroup baru, Jane Fraser. Ia baru menjabat sebagai CEO pada Maret lalu.
Baca Juga: Susul BRI, Kini Bank Panin Tutup Layanan di Aceh
"Ini memposisikan kami untuk menangkap pertumbuhan yang kuat dan pengembalian menarik yang ditawarkan bisnis manajemen kekayaan melalui pusat-pusat penting ini," kata Fraser dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari website Citigroup, Jumat (16/04/2021).
Namun, Citigroup tetap membuka layanan perbankan korporasi atau institusi di 13 negara tersebut, karena penting bagi jaringan global Citi.
"Meskipun memiliki bisnis yang sangat baik di 13 negara tersebut, Citi tidak memiliki skala yang dibutuhkan untuk bersaing di segmen perbankan ritel, " tambah Fraser.
Baca Juga: Patuhi Qanun Lembaga Keuangan Syariah, BRI Tutup Operasional di Aceh
Fraser lebih memilih menggunakan sumber dayanya untuk bisnis pengelolaan kekayaan atau wealth management dan bisnis kelembagaan Citi di Asia. Lantaran memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.
"Kami bekerja untuk meningkatkan pengembalian yang kami berikan kepada pemegang saham kami," tandasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.