CARACAS, KOMPAS.TV - Pernyataan kontroversial Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengenai Covid-19 bisa disembuhkan obat herbal berbuntut panjang.
Akun Facebook yang digunakan oleh Maduro pun dibekukan oleh media sosial yang dimiliki Mark Zuckerberg itu.
Akibat hal tersebut, akun presiden yang sudah memimpin Venezuela sejak 2013 itu dibekukan selama 30 hari.
Baca Juga: Spanyol Uji Coba 4 Hari Kerja Seminggu, Dorong Efisiensi dan Produktivitas serta Genjot Konsumsi
Pada Januari lalu, Maduro mengatakan lewat sebuah video di Facebook, obat herbal bisa menjadi solusi untuk penyakit yang disebabkan virus Corona tersebut.
Facebook mengungkapkan Maduro berulang kali melanggar kebijakan mereka mengenai disinformasi Covid-19.
“Kami menghapus postingan video di laman Presiden Nicolas Maduro karena melanggar kebijakan kami terkait disinformasi Covid-19, yang membuat masyarakat berisiko tersakiti,” ujar juru bicara PBB kepada BBC.
Baca Juga: Iran dan China Tandatangani Perjanjian Strategis 25 Tahun, Ada Apa?
“Kami mengikuti panduan WHO, dengan mengatakan bahwa saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan virus itu. Dengan terus berulangnya pelanggaran, kami memutuskan membekukan akunnya selama 30 hari, dan hanya bisa dibaca saja,” tambahnya.
Sebelumnya, postingan Maduro di Twitter mengenai obat palsu juga telah dihapus oleh media sosial tersebut.
Baca Juga: Negara Amerika Latin Ini Gunakan Anjing Polisi untuk Mendeteksi Covid-19
Tahun lalu, Facebook juga menghapus video dari Presiden Brasil, Jair Bolsonaro yang mengatakan obat hydroxychloroquine sangat efektif untuk mengatasi virus itu.
Sedangkan pada Oktober lalu, Facebook juga menghapus postingan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), yang mengatakan Covid-19 tak seberbahaya flu.
Mereka juga menghapus video Trump yang menyatakan anak-anak nyaris imun dari Covid-19 di Agustus.
Baca Juga: Iran dan China Tandatangani Perjanjian Strategis 25 Tahun, Ada Apa?
Disinformasi Covid-19 di media sosial merupakan masalah tersendiri.
Banyak orang bertanggung jawab atas penyerbaran ribuan postingan antivaksin di Facebook dan Twitter.
Di antara mereka adalah sepupu mantan Presiden AS, John F. Kennedy, Robert F. Kennedy Jr, yang memimpin grup antivaksin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.