SEOUL, KOMPAS.TV - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in pada Senin (18/01/2021) mengatakan negaranya dapat mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap Covid-19 lebih cepat dibandingkan negara-negara lain di bawah program vaksinasi yang direncanakan, demikian dilansir Xinhua Senin (18/01/2021)
Moon dalam konferensi pers Tahun Baru di Seoul mengatakan vaksinasi awal, yang dijadwalkan dimulai pada Februari, rencananya akan rampung pada September dan secara umum akan membentuk kekebalan kelompok.
Sang presiden lebih lanjut mengatakan vaksinasi tahap selanjutnya selama kuartal keempat akan hampir sepenuhnya membentuk kekebalan kelompok paling lambat pada November mendatang.
Baca Juga: Korea Selatan Gratiskan Vaksinasi Covid-19 Kepada Seluruh Warganya
"Korea (Selatan) tidak akan pernah tertinggal (dalam mencapai kekebalan kelompok), tetapi justru akan lebih cepat dibandingkan negara lain jika dilihat dari jadwal vaksinasi dan kerangka waktu untuk membentuk kekebalan kelompok," ujar Moon.
Pemerintah Korsel mengumumkan pemerintahnya telah mengamankan dosis vaksin Covid-19 untuk 56 juta orang, termasuk masing-masing 10 juta dosis dari AstraZeneca dan Pfizer, 20 juta dosis dari Moderna, 6 juta dosis dari Janssen, dan 10 juta dosis dari fasilitas COVAX.
Moon berjanji akan memberikan vaksin Covid-19 secara gratis kepada seluruh rakyat Korsel yang berjumlah 52 juta jiwa sesuai dengan prioritas, seraya mengatakan bahwa lonjakan kembali infeksi Covid-19 diyakini akan segera berakhir.
Baca Juga: Mahkamah Agung Korea Selatan Kuatkan Vonis 20 Tahun Penjara bagi Mantan Presiden Park Geun-hye
Berdasarkan data terbaru, Korsel melaporkan 389 kasus baru positif terjangkit Covid-19, menambah total infeksi di negara itu menjadi 72,729 orang. Sementara jumlah infeksi harian turun di bawah angka 400 dalam 54 hari terakhir sejak 25 November.
Penyebaran lokal Covid-19 menunjukkan tanda-tanda mereda tahun ini di saat pembatasan sosial berskala besar (social distancing) diperketat hingga ke tingkat kedua tertinggi dari lima tingkatan yang ditetapkan pemerintah, yang menurut jadwal akan diterapkan selama delapan pekan hingga 31 Januari mendatang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.