JAKARTA, KOMPAS.TV – Sejumlah perusahaan seperti Amazon, Apple dan Google dikabarkan menangguhkan aplikasi jejaring sosial Parler.
Hal tersebut dilakukan karena jejaring sosial tersebut diduga menyebarkan informasi-informasi yang mengarah pada kekerasan sehingga mengancam keselamatan publik.
Aplikasi tersebut juga diduga menyebabkan kerusuhan di Gedung Capitol, AS. Sebelum diblokir oleh Amazon, Apple dan Google, Parler sempat menjadi jejaring sosial yang popular di AS.
Parler sendiri merupakan layanan jejaring sosial dan microblogging yang hampir mirip dengan Twitter. Aplikasi Parler pertama kali diluncurkan pada Agustus 2018 dan bisa dibuka melalui layanan web hosting.
Baca Juga: Twitter Blokir Permanen Akun Donald Trump, Ini Alasannya
Dilansir dari Reuters, Rabu (13/1/2021), Parler menamai dirinya dengan ruang “kebebasan berbicara” dan menarik perhatian dari kaum konservatif AS.
Berdasarkan data dari Sensor Tower, Parler telah memiliki 10,8 juta penginstalan secara global dari App Store maupu Google Play. 8,7 di antaranya diketahui dari Amerika Serikat.
Pada bulan Januari sendiri, aplikasi ini telah memiliki lebih dari 12 juta pengguna yang terdaftar.
Donald Trump sendiri tidak memiliki akun Parler yang terverifikasi. Namun, kampanye ‘Team Trump’ memilikinya. Selain itu, sekutu Trump, pengacara Rudy Guliani dan Eric Trump, juga bergabung di Parler.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.