Pelaku Penyerangan di Gereja Prancis Diketahui Berasal dari Tunisia

NICE, KOMPAS.TV - Jaksa penuntut anti-terorisme Prancis Jean-Francois Ricard mengumumkan informasi mengenai pelaku penyerangan yang membunuh tiga orang di sebuah gereja Nice, Prancis.

Pelaku merupakan seorang laki-laki yang berasal dari Tunisia. Pria tersebut diperkirakan berusia 20 tahun dan masuk ke Prancis dari Italia. Saat penyerangan, dia membawa salinan kitab suci.

Jean-Francois Ricard mengatakan pada konferensi pers Kamis (29/10/2020) malam, bahwa pria itu tiba di Italia dengan mencapai pulau Lampedusa di Mediterania pada 10 September 2020.

Informasi perjalanan didapatkan dari dokumen tentang pria tersebut dari Palang Merah Italia.

Pelaku penyerangan saat ini terluka parah dan sedang dirawat di rumah sakit.

Pelaku penyerangan membunuh dua orang yang merupakan pria dan wanita, yang dia temui dalam basilika Nice. Kedua orang ini langsung meninggal di tempat.

Sedangkan korban ketiga adalah wanita berusia 44 tahun, yang berusaha melarikan diri dengan berlari ke restoran terdekat. Ia kemudian meninggal di restoran tersebut.

Pemerintah Prancis langsung membuka penyelidikan atas peristiwa ini. Jaksa penuntut mengatakan, penyerang yang lahir pada tahun 1999 itu tak masuk radar badan intelijen sebagai potensi ancaman.

Atas insiden ini, pemerintah Perancis saat ini meningkatkan status ancaman keamanan ke level tertinggi.

Baca Juga: Serangan di Prancis, Bagaimana Keadaan WNI di Nice?