MINSK, KOMPAS.TV - NATO menepis tuduhan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko yang mengatakan adanya penghimpunan kekuatan asing di perbatasan negara.
Lukashenko yang tengah mendapat tekanan dari rakyatnya setelah menjadi presiden Belarusia untuk keenam kali, menilai NATO berusaha merusak Belarusia.
Dia mengungkapkan NATO berusaha memecah belah dan menempatkan presiden baru di Minsk.
Baca Juga: Trump Dihina Saudarinya, Disebut Kejam dan Tak Berprinsip
Lukashenko mengungkapkan tentara di Polandia dan Lithuania tengah bersiap di perbatasan negaranya.
Presiden berusia 65 tahun itu menyerukan agar tentara Belarusia segera mempersiapkan diri mempertahankan batas-batas negaranya.
“Mereka tengah bersiap memanaskan situasi di dalam negara kita, mencoba untuk menyingkirkan otoritas,” ujarnya dikutip dari BBC.
“Langkah yang keras harus diambil untuk mempertahankan integritas teritori bangsa kita,” ujarnya.
Baca Juga: Wow, Kacamata Mahatma Gandhi Terjual Rp5 Miliar di Inggris
NATO pun langsung bereaksi atas tudingan Lukashenko. Mereka menegaskan tak ada usaha untuk berperang dengan Belarusia.
“Tak ada ancaman kepada Belarusia dan negara lain, serta tak ada penghimpunan militer di wilayah tersebut. Keberadaan kami murni untuk bertahan,” bunyi pernyataan NATO.
Sementara itu, Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda menegaskan tuduhan itu diapungkan Lukashenko sebagai cara untuk mengalihkan isu yang mengancam kekusaannya.
“Rezim itu mencoba untuk mengalihkan atnsi dari masalah internal Belarusia dengan pernyataan tak berdasar mengenai ancaman dari luar yang sebatasa imajinasi,” katanya.
Baca Juga: Kim Jong-Un Delegasikan Wewenang, Mantan Pejabat Korea Selatan: Dia Koma
Saat ini, Lukashenko memang tengah dikecam setelah memenangkan pemilihan umum (pemilu) presiden Belarusia.
Banyak pihak menuduh pemilu tersebut hanya setingan, meski Lukashenko mendapatkan suara sebanyak 80 persen.
Unjuk rasa pun kini terjadi di sejumlah wilayah Belarusia, meski larangan melakukannya sudah diserukan oleh pemerintah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.