Kompas TV internasional kompas dunia

Proposal Perpanjangan Embargo Iran Ditolak DK PBB, AS Belum Menyerah

Kompas.tv - 16 Agustus 2020, 16:59 WIB
proposal-perpanjangan-embargo-iran-ditolak-dk-pbb-as-belum-menyerah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Sumber: CNBC.com)
Penulis : Haryo Jati

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tampaknya belum menyerah untuk memperpanjang embargo Iran.

Sebelumnya, proposal yang dikeluarkan AS tersebut ditolak oleh Dewan Keamanan (DK) PBB.

Dari 15 negara anggota hanya satu yang setuju, yaitu Republik Dominika. Sedangkan 11 anggota lainnya abstain.

Baca Juga: Iran Ejek AS usai DK PBB Tolak Proposal Embargo Senjata

Sementara itu di antara tiga negara yang tak setuju antara lain China dan juga Rusia.

Penolakan itu pun disambut baik oleh Iran, yang menganggap hal itu menjadi kekalahan dari AS.

Trump pun bereaksi dan menegaskan bakal melakukan segala cara, termasuk cara yang kontroversial agar embargo senjata Iran diperpanjang.

Baca Juga: AS Ingin Embargo Senjata Iran Diperpanjang, DK-PBB Akan Lakukan Pemungutan Suara

“Kami akan melakukan tindakan mengejutkan. Anda harus menyaksikannya pada pekan depan,” kata Trump dilansir dari The Guardian.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menyayangkan keputusan yang dikeluarkan DK PBB.

“Ini merupakan kesalahan serius. Kami sangat menyesalinya,” ujar mantan Direktur CIA tersebut.

“Sangat disayangkan Prancis dan Inggris, tidak mendukung apa yang negara Jaziran Aran inginkan, apa yang Israel inginkan. Saya sangat menyesalinya,” tambah Pompeo.

Baca Juga: Pimpin Sidang DK PBB, Menlu Retno Dorong Diplomasi Perdamaian di Tengah Pandemi

Embargo senjata Iran memang akan segera kadaluarsa, di bawah perjanjian nuklir antara Iran dengan sejumlah negara besar pada 2015 lalu.

Pada perjanjian tersebut, embargo itu akan diangkat asal Iran mengurangi program nuklir mereka.

Sedangkan AS yang sempat ikut dari perjanjian tersebut memutuskan keluar pada 2018 lalu.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x