YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Brokoli adalah sayuran yang kaya nutrisi dan baik bagi tubuh. Brokoli tinggi akan antioksidan, zat besi, dan berbagai macam vitamin.
Akan tetapi, nutrisi-nutrisi itu ternyata dapat berkurang jika brokoli dimasak dengan cara tak tepat, salah satunya dengan direbus.
Sebagaimana dilansir Kompas.com, brokoli sendiri umum dimasak dengan cara direbus atau dikukus.
Memasak brokoli pun disarankan dengan cara dikukus saja. Pasalnya, kualitas nutrisi brokoli rebus berbeda dengan kukus.
Baca Juga: Kreasi Ayam Brokoli Saus Tiram untuk Menu Sahur atau Berbuka
Menurut penelitian Geo-feng Yuan yang dimuat Journal of Zhejiang University-Science pada 2009, ada perbedaan kandungan nutrisi yang signifikan di antara brokoli rebus dan kukus.
Merebus brokoli dapat membaut sayuran ini kehilangan banyak klorofil. Sedangkan mengukusnya tidak akan menyebabkan kehilangan klorofil dalam jumlah signifikan.
Klorofil sendiri berepran sebagai zat anti-karsinogenik dan anti-mutagenik dalam tubuh. Singkatnya, klorofil dapat membantu membatasi dan mencegah pertumbuhan kanker.
Selain itu, merebus brokoli dapat menyebabkan hilangnya vitamin C dengan jumlah besar. Dengan mengukusnya, maka kehilangan vitamin C dapat diminimalisasi.
Merebus brokoli juga membuat sayuran ini kehilangan karotenoid sebanyak 13%. Sedangkan jika dikukus, jumlah karotenoid yang lenyap tidak signifikan.
Karotenoid adalah senyawa yang berpotensi memberi perlindungan terhadap tubuh dari berbagai jenis kanker.
Jadi, cara memasak brokoli yang lebih baik adalah dengan mengukusnya, alih-alih merebus. Brokoli rebus memberi kebermanfaatan yang kurang karena hilangnya sejumlah nutrisi.
Baca Juga: Enak Jadi Lauk, Apakah Sayuran yang Digoreng Baik untuk Kesehatan Tubuh?
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.