JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepergian Titiek Puspa, sosok yang dijuluki “Ibu Bangsa di Dunia Musik”, terus mengundang duka mendalam.
Setelah berpulang di RS Medistra pada Kamis sore (10/4), jenazahnya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, setelah pelaksanaan shalat Jumat, besok.
Aktor dan sahabat lama Titiek, Rano Karno, turut hadir di rumah sakit saat proses pemandian jenazah. Ia membenarkan rencana pemakaman dan mengungkapkan kenangan manis bersama almarhumah.
Baca Juga: Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun, Jenazah Disemayamkan di Wisma Puspa Pancoran
“Beliau itu pribadi yang ceria. Di lokasi mana pun, pasti ada tawa kalau ada Mbak Titiek,” ucap Rano kepada awak media, Kamis (10/4/2025) mengutip Kompas.com.
Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan terlebih dahulu di kediaman pribadinya, Wisma Puspa, yang terletak di kawasan Pancoran Timur Raya, Jakarta Selatan.
Rumah tersebut telah lama menjadi tempat berkumpulnya para seniman lintas generasi.
Keluarga Besar Titiek Puspa Ungkap Permintaan Maaf dan Harapan Doa
Dalam pernyataan resmi, Petty Tunjungsari, putri sulung Titiek Puspa, menyampaikan pesan penuh haru mewakili keluarga.
Ia meminta doa dari masyarakat Indonesia agar sang ibunda mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah wafat ibu kami, Hj. Titiek Puspa, dengan tenang dan damai di usia 87 tahun,” ucap Petty, menahan air mata.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan ibundanya selama lebih dari enam dekade berkarya. Sosok Titiek dikenal sangat aktif di industri hiburan sejak era 1960-an, dan tetap berkarya hingga menjelang akhir hayat.
“Mohon dimaafkan jika ada tutur kata atau laku yang kurang berkenan. Terima kasih atas semua cinta dan doa yang sudah disampaikan,” tambahnya.
Baca Juga: Kronologi dan Riwayat Penyakit Titiek Puspa hingga Meninggal Dunia
Kepergian Titiek Puspa bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Selama 67 tahun berkarya, ia tak hanya menciptakan lagu-lagu legendaris seperti "Apanya Dong", "Kupu-Kupu Malam", dan "Marilah Kemari", tapi juga menjadi figur inspiratif yang rendah hati dan mudah didekati.
Titiek dikenal selalu membawa energi positif ke mana pun ia melangkah. Baik dalam dunia hiburan, maupun dalam kehidupan pribadi dan sosialnya, ia menebar tawa, empati, dan semangat hidup.
Pemakamannya akan menjadi penutup dari perjalanan panjang seorang legenda. Namun karya dan pengaruhnya akan terus hidup di hati rakyat Indonesia.Selamat jalan Titiek Puspa.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.