JAKARTA, KOMPAS.TV - Buntut kasus patwal mobil RI 36 milik Raffi Ahmad, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melakukan evaluasi. Petugas patroli dan pengawalan (patwal) mobil RI 36 berinisial Brigadir DK menjadi sorotan karena dianggap arogan.
Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Yuwono menyebut evaluasi ini dilakukan perihal standar operasional prosedur (SOP) pengawalan.
"Evaluasi pasti," ujar Argo Yuwono, Selasa (14/1/2025) mengutip Wartakotalive.
Argo menuturkan, hal tersebut guna mencegah kejadian serupa yang dilakukan Brigadir DK tak terulang kembali.
"Sedang kami buat nota ke jajaran terkait teknis pengawalan agar pedomani SOP khususnya hal yang sifatnya tidak humanis atau arogan," kata dia.
Baca Juga: Manajemen PIK 2 Bantah Bangun Pagar Laut dari Bambu di Perairan Tangerang
Menurut Argo, Brigadir DK telah dijatuhi sanksi, dan kini kembali bertugas. "Setelah ini bertugas kembali seperti biasa namun tetap dalam pengawasan," ujarnya.
Brigadir DK sebelumnya hanya diberikan sanksi teguran atas perilakunya saat melakukan pengawalan hingga viral di media sosial. Argo meminta petugas patwal lebih humanis pada saat melaksanakan kegiatan pengawalan.
"Yang bersangkutan sudah diberikan sanksi tindakan disiplin sesuai tingkat kesalahan berupa teguran keras untuk memperbaiki perilaku," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memeriksa sopir taksi Silver Bird Alphard yang ditunjuk-tunjuk oleh Brigadir DK.
Brigadir DK adalah petugas patroli dan pengawalan (patwal) mobil RI 36 yang ternyata milik Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.
Sopir taksi Silver Bird Alphard itu sebelumnya dicari untuk dimintai keterangannya terkait dugaan Brigadir DK yang dinilai arogan saat melalukan pengawalan mobil plat RI 36.
Argo mengatakan, sopir taksi berinisial IK tersebut telah dimintai keterangan.
Baca Juga: Profil Sandy Permana, Aktor Serial Mak Lampir yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Hasil klarifikasi saudara IK pengemudi taxi Silver Bird bahwa tidak ada ucapan anggota yang arogan," ucap Argo, saat dihubungi, Senin (13/1/2025).
Menurut sang sopir, Brigadir DK hanya memberi isyarat tangan agar segera maju.
"Hanya isyarat tangan untuk segera maju karena saat itu posisi kendaraan berhenti di tengah," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.