YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 menampilkan tiga film pendek hasil kolaborasi dengan Maxstream dalam program "Secinta Itu Sama Sinema". Pemutaran ketiga film ini diselenggarakan pada Rabu (4/12/2024) malam di Yogyakarta.
Ketiga film yang terpilih merupakan hasil seleksi dari ratusan karya yang masuk melalui sayembara film pendek.
Executive Producer MAXStream Studios & GM Digital Content Creation, Adityo Rengganegoro, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong talenta lokal berkarya melalui festival film pendek.
"Kita mulai dari penegasan, dalam hal ini, mengajak sebagai bagian dari ekosistem nasional talenta lokal untuk bisa berkarya lewat festival film pendek atau submission yang kami adakan," ungkap Adityo dalam konferensi pers.
Baca Juga: Usung Tema Metanoia, Festival JAFF ke-19 Tampilkan 180 Film dari 25 Negara
Film pertama berjudul "Film Wajib Tonton Sebelum Mati" karya sutradara Razny Mahardhika mengisahkan tentang Kino, seorang content creator YouTube yang kehilangan istri hamilnya, Via, dan sahabatnya Wahyu. Film ini mengeksplorasi tema kehilangan dan proses menemukan kembali harapan hidup melalui medium sinema.
Karya kedua adalah "Final Draft" yang disutradarai oleh Erlangga Radhikza. Film ini mengangkat konflik di balik layar industri perfilman, di mana seorang editor bernama Ciko harus menghadapi dilema profesional ketika diminta mengedit ulang film karena masalah dengan aktor utama yang merupakan pilihan investor.
Film ketiga berjudul "Little Rebels Cinema Club" garapan sutradara Khozy Rizal mengambil latar tahun 2008. Film ini menceritakan petualangan Doddy, remaja 14 tahun yang berusaha membuat ulang adegan film zombi bersama teman-temannya menggunakan handycam milik kakaknya.
"Dari situ harapannya dengan tiga film pendek yang kami funding, yang terpilih dari ratusan sayembara, itu tidak hanya berhenti di sini. Inginnya film tersebut bisa kita coba daftarkan baik festival lokal dan internasional," kata Adityo.
Program "Secinta Itu Sama Sinema" memilih tema yang mengeksplorasi hubungan antara kehidupan sehari-hari dengan dunia perfilman.
Ketiga film yang terpilih berhasil menangkap esensi kecintaan terhadap medium film dari berbagai perspektif yang berbeda.
Baca Juga: Cerita Film Horor Indonesia Rajai Bioskop di Kamboja, Banyak yang Suka dengan "Mak Lampir"
Pemutaran film-film ini menjadi bagian dari upaya JAFF dan Maxstream dalam mendukung ekosistem perfilman nasional.
Adityo menegaskan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi kreativitas sineas Indonesia untuk terus berkarya dan mengembangkan industri film nasional.
Ketiga film pendek ini diproyeksikan akan diikutsertakan dalam berbagai festival film, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.