JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri Teater Koma sekaligus aktor Norbertus Riantiarno atau Nano Riantiarno, meninggal dunia pada Jumat (20/1/2023) karena penyakit kanker paru-paru.
Hal itu disampaikan putra sulung Nano, Rangga Bhuana. Ia menceritakan, awalnya sang ayah menderita benjolan pada kakinya.
"Empat tahun ini sudah ada benjolan di kaki, jadi beliau operasi, (tumor) di paha kiri diangkat. Ternyata tumor," ujar Rangga di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Namun, setelah tumor pada kaki Nano diangkat, Rangga mendapati ayahnya batuk terus-menerus.
Baca Juga: Nano dan Teater Koma, Perjalanan Panjang Tak Mengenal Titik
"Setelahnya pulang dari rumah sakit, tiba-tiba awal Desember batuk-batuk, terus rontgen 3 Desember 2022, ternyata ada penyebaran ke paru-paru," kata Rangga.
Dia menambahkan, empat tahun belakangan, tumor mulai menggerogoti tubuh ayahnya. Puncaknya, menyebar ke paru-paru yang mengakibatkan kanker.
"Dipastikan lagi, sejak dibawa ke ICU Dharmais tanggal 27, teliti lewat rontgen, diambil cairan paru-paru, itu yang bikin sesak napas, ya memang kondisinya kanker," ujar Rangga.
"Jadi memang selama empat tahun beliau merasa ada bengkak, tapi enggak bilang, belakangan ini baru mengeluh sakit, jadi baru kita periksa dan ternyata (tumor) udah empat tahun," lanjutnya.
Baca Juga: Pendiri Teater Koma Norbertus Riantiarno Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di Rumah Sakit
Saat ini, jenazah Nano disemayamkan di rumah duka di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Menurut penuturan pihak keluarga, jenazah Nano akan dimakamkan pada Sabtu (21/1/2023).
Selain dikenal sebagai pendiri Teater Koma pada 1977, Nano Riantiarno sempat ikut mendirikan Teater Populer pada 1968.
Ia juga merupakan seorang penulis, sutradara dan wartawan Indonesia yang sudah melahirkan ratusan karya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.