JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebagian dari kita mungkin akan menggunakan gadget atau gawai untuk menenangkan anak yang sedang rewel. Cara ini memang cukup efektif untuk mengalihkan fokus anak, tetapi ada dampak yang fatal di balik penggunaan gawai untuk menenangkan anak.
Melansir Very Well Family, sebuah studi yang dilakukan di University of Michigan baru-baru ini merilis laporan. Studi yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics mengamati lebih dari 400 orang tua dan anak-anak mereka yang berusia 3-5 tahun.
Tujuan studi tersebut adalah mengetahui lebih banyak tentang apa yang terjadi ketika orang tua atau pengasuh menggunakan gawai untuk menenangkan anak.
Baca Juga: Rebusan Daun Salam Bisa Cegah Pembentukan Karang Gigi, Ini Cara Membuatnya
Ilmuwan menemukan, terdapat hubungan antara penggunaan gawai untuk menenangkan anak-anak dengan kemampuan mereka mengatur atau mengelola emosi mereka.
Anak-anak yang diberikan gawai saat sedang rewel, cenderung mengalami banyak kesulitan dalam menghadapi masalah di kemudian hari. Terlebih, pada anak laki-laki dan anak yang sudah menunjukkan masalah terkait emosi, seperti hiperaktif dan impulsif.
Studi ini menyarankan dokter anak dan penyedia layanan kesehatan untuk berdiskusi dengan para orang tua terkait alternatif lain untuk menenangkan anak.
Baca Juga: 5 Makanan Ini Sebabkan Penumpukan Plak dalam Pembuluh Darah, Bisa Picu Stroke dan Serangan Jantung
Ngamuk, rewel, dan emosi yang meledak-ledak dalam taraf tertentu pada anak umum terjadi pada rentang usia 3-5 tahun. Pada usia inilah, anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk memahami emosi mereka dan mengembangkan keterampilan mengatasi emosi mereka sendiri.
Direktur klinis di Applied Psychological Services of New Jersey, Scott Roth, PsyD, mengatakan, mengalami emosi negatif, seperti frustrasi, kemarahan, dan kesedihan merupakan pelajaran berharga bagi anak.
“Itu mempersiapkan mereka untuk kekecewaan berikutnya dan dapat membantu membangun ketahanan,” kata Roth.
Baca Juga: Simak, Daftar Diet Terbaik dan Diet Terburuk 2023 Menurut Ahli Gizi dan Dokter
Peneliti juga menyatakan, mengatur emosi menjadi lebih penting untuk mencapai keberhasilan dalam sekolah, daripada kecerdasan. Pasalnya, anak yang memiliki keterampilan mengelola emosi, bisa lebih tenang, fokus, dan fleksibel saat menghadapi tantangan.
Jadi, mengalihkan perhatian anak yang sedang rewel dengan memberikan gawai justru tidak membantu. Kesempatan anak untuk berlatih mengembangkan keterampilan mengelola emosi menjadi hilang.
Sumber : Very Well Family
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.