JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama Pusat Pengelola Kompeks Gelora Bung Karno (PPK GBK), Rakhmadi Afif Kusumo, mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan training crowd management atau manajemen kerumunan massa kepada unit keamanan GBK.
Afif mengatakan bahwa hal itu merupakan sebuah keharusan agar kericuhan seperti di acara “Berdendang Bergoyang” tak terulang lagi.
“Mengenai kegiatan ke depannya ini sudah kami melakukan kerja sama bersama Kapolri, Kapolda agar ke depannya crowd management ini menjadi suatu keharusan internal. Kami pun meng-upgrade terus skill-skill dengan training crowd," tutur Afif di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2022), seperti dikutip dari Tribunnews.
Baca Juga: Konser BLACKPINK di GBK Masih Bisa Dipertimbangkan, Dirut PPKGBK: Semoga Bisa Terlaksana
Tak hanya crowd management, pihak GBK juga akan memberikan pelatihan kembali kepada unit keamanan terkait SOP yang telah ditetapkan di dalam kawasan GBK.
“Kami juga ke depannya men-training seluruh unit kami walaupun kami sudah memiliki K3, SOP,” terangnya.
Belajar dari acara Berdendang Bergoyang yang disebutkan meminta izin acara untuk 3 ribu penonton namun pada kenyataannya ada lebih dari 21 ribu penonton, Afif mengatakan bahwa pihaknya akan memperjelas perizinan acara pertunjukan.
Pihaknya juga akan selektif dalam memberikan izin kepada para event organizer (EO) yang akan menggunakan kawasan GBK sebagai lokasi pertunjukan.
"Agar lebih baik lagi, lebih tegas lagi kepada EO-EO, kami ke depan juga akan lebih selektif lebih evaluatif, mana-mana saja yang bisa masuk di kawasan GBK," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kisruh Festival Musik Berdendang Bergoyang, Ini Perannya
Seperti diberitakan sebelumnya, Berdendang Bergoyang Festival hari ketiga, Minggu (31/10/2022), dibatalkan karena izin penyelenggaraannya dicabut oleh kepolisian.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Komarudin mengatakan bahwa terjadi over capacity atau kelebihan kapasitas pada acara tersebut. Surat permintaan izin menyebutkan bahwa akan ada 3.000 penonton, tetapi yang terjadi adalah terdapat lebih dari 21.000 penonton yang hadir di Istora Senayan.
Akibatnya, terjadi aksi saling dorong antar penonton dan petugas keamanan karena mereka ingin masuk ke hall Istora Senayan.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.