Kompas TV entertainment lifestyle

Ngeri! Perusahaan China Ini Punya Sistem Detektor Karyawan yang akan Resign

Kompas.tv - 21 Februari 2022, 15:51 WIB
ngeri-perusahaan-china-ini-punya-sistem-detektor-karyawan-yang-akan-resign
Ilustrasi resign. Perusahaan teknologi yang ada di China dikabarkan memiliki sistem pendeteksi yang bisa memprediksi karyawan yang akan keluar alias resign. (Sumber: Freepik via Kompas.com)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perusahaan teknologi yang ada di China dikabarkan memiliki sistem pendeteksi yang bisa memprediksi karyawan yang akan keluar alias resign.

Sistem yang dibangun oleh Sangfor Technologies bekerja dengan memantau aktivitas karyawan saat bekerja, seperti laman apa yang mereka kunjungi hingga berapa lama waktu yang dihabiskan mereka di situs itu.

Sistem tersebut belakangan ini menjadi kontroversi di kalangan pengguna media sosial China yang bermula dari akun anonim yang mengaku sebagai mantan karyawan Sangfor Technologies.

Baca Juga: Awas! Karyawan Restoran Ini Rekam Aktivitas Pengunjung Saat di Toilet

Dia mengaku dipecat karena atasannya tahu bahwa dia akan mengajukan lamaran ke perusahaan lain.

“Bos saya menyuruh saya pergi. ‘Jangan berpikir bahwa saya tidak tahu apa yang Anda lakukan selama jam kantor. Saya tahu persis kapan Anda berencana untuk pergi’,” tulis mantan karyawan tersebut, mengutip Insider, Senin (21/2/2022).

Dia juga melampirkan tangkapan layar dari percakapan bosnya yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki sistem yang dapat memantau aktivitas komputer karyawan di tempat kerja.

Beberapa pengguna Weibo menyebarkan gambar yang diduga merupakan sistem tersebut. Di dalamnya termuat profil karyawan, termasuk situs web tertentu yang dijelajahi, bahkan tautan untuk mengunduh file PDF dari resume yang dikirim.

Pengakuan anonim tersebut telah membuka ruang obrolan baru, di mana dia tidak sendiri. Ada pengguna lain yang mengaku mengalami hal serupa di perusahaan mereka.

Hal tersebut berakhir pada imbauan yang beredar untuk tidak mengirim berkas lamaran melalui koneksi Wifi perusahaan.

Hingga kini, pihak Sangfor Technologies belum angkat bicara terkait tudingan tersebut.

Baca Juga: Denda Rp 50 Ribu atau Bersihkan Kota 3 Jam, Satpol PP Parepare Wacanakan Sanksi Pelanggar Prokes

Untuk diketahui, Sangfor Technologies sendiri berdisi 22 tahun yang lalu. Perusahaan analisis data bisnis bernama Qichacha menyebutkan bahwa Sangfor telah mengajukan hak paten pada tahun 2018 untuk sistem yang menghitung risiko karyawan resign.

Sistem tersebut juga disebutkan dapat memantau aktivitas karyawan saat berselancar di internet.

Media lain melaporkan bahwa tahun lalu Sangfor menciptakan perangkat lunak yang dapat melacak riwayat penelusuran seluler karyawannya saat menggunakan Wifi perusahaan. Sistem tersebut bahkan tidak perlu mendapat persetujuan dari pengguna.

Baca Juga: Dari Anggota Timses, Kini Dilantik Jadi Gubernur Lemhanas! Siapa Andi Widjajanto?

Insiden ini ternyata bukan pertama kali terjadi. Juni lalu, beberapa perusahaan termasuk Huawei, China Mobile, China Unicom, dan PetroChina menggunakan sistem pengenalan emosi AI.

Sistem tersebut dirancang oleh China Taigusys yang bekerja dengan memantau emosi karyawan dengan melacak wajah mereka di tempat kerja.

Selain itu, ada juga perusahaan yang diduga menggunakan pengawasan ekstrem untuk memastikan karyawan pekerja tetap produktif dengan mencatat jumlah jam yang mereka habiskan di situs tertentu.




Sumber : Kompas TV/Insider




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x