JAKARTA, KOMPAS.TV – Popularitas serial Netflix 'Squid Game' membuat trafik internet di Korea Selatan melonjak.
Sejak dirilis pada 17 September 2021 lalu, serial Korea Selatan 'Squid Game' menjadi tontonan wajib di kalangan pecinta film dan memuncaki daftar trending di berbagai platform.
Sayangnya, popularitas serial tersebut memunculkan beberapa masalah. Salah satunya penyedia layanan internet di Korea, SK Broadband, yang mengugat Netflix.
Baca Juga: Artis Korea Selatan Dapat Kiriman Hadiah dari Squid Game, Apa Saja Isinya?
Melansir Koreaboo, Sabtu (2/10/2021), SK Broadband menggugat Netflix karena peningkatan lalu lintas jaringan dan pekerjaan pemeliharaan yang harus dilakukan setelah banyaknya penonton yang mengakses layanan platform streaming.
Dalam laporannya, SK Broadband mengungkapkan bahwa trafik internet Netflik meningkat lebih dari 24 kali sejak tahun Mei 2018. Lonjakan trafik internet Netflix ini dikreditkan ke popularitas 'Squid Game' dan 'Deserter Pursuit'.
Untuk tahun ini saja, pihaknya memperkirakan bahwa Netflix telah berutang sebanyak 22,9 juta dollar AS atau sekitar Rp326 miliar.
SK Broadband juga menegaskan bahwa Netflix merupakan konsumen jaringan internet terbesar kedua di Korea Selatan setelah YouTube. Sayangnya, kedua platform ini tidak membayar biaya penggunaan jaringan.
Baca Juga: Beradegan Seks di “Squid Game”, Wawancara Heo Sung Tae soal Janjinya ke Istri Kembali Ramai
Menanggapi gugatan tersebut, Netflix mengatakan akan segera meninjau klaim dari SK Broadband.
“Meninjau klaim SK Broadband, mencari dialog dan mencari cara sementara untuk tetap bekerja dengan SK Broadband demi memastikan tidak ada pelanggan yang dirugikan,” kata pihak Netflix.
Untuk diketahui, 'Squid Game' bercerita tentang sekelompok orang yang harus memainkan permainan anak-anak untuk memenangkan hadiah senilai 45,6 miliar won. Sayangnya, mereka yang kalah harus dibunuh.
Sumber : Kompas TV/Koreaboo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.