Kompas TV entertainment lifestyle

Kamu Punya Kebiasaan Membeli Sesuatu yang Tak Dibutuhkan? Itu Namanya Diderot Effect

Kompas.tv - 6 Juni 2021, 19:08 WIB
kamu-punya-kebiasaan-membeli-sesuatu-yang-tak-dibutuhkan-itu-namanya-diderot-effect
Ilustrasi belanja barang yang tidak dibutuhkan. (Sumber: freepik.com)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tanpa sadar, banyak di antara kita yang sering kali mengalami Diderot Effect, yaitu fenomena sosial yang menjelaskan bagaimana pola konsumsi masyarakat modern.

Pertama kali diperkenalkan oleh seorang antropolog bernama Grant McCracken pada 1988, Diderot Effect digambarkan sebagai kondisi atau perilaku orang yang terus membeli barang yang sebenarnya tak dibutuhkan.

Mereka yang berada dalam kondisi demikian, biasanya akan terus membeli barang baru hanya demi melengkapi atau menyempurnakan barang yang sudah dimiliki.

Baca Juga: Supaya Terlihat Lebih Segar, Berikut 5 Tanaman Rambat yang Cocok untuk Teras Rumah

Seperti kebiasaan orang dalam berbelanja pakaian, tas, sepatu, jam tangan, kacamata, atau fashion item lainnya.

Jika satu barang yang baru saja dibeli, misalnya jam tangan, terlihat kurang serasi dengan sepatu, baju, celana, dan tas yang telah dimiliki, maka orang tersebut akan menyingkirkan semuanya dan membeli yang baru.

Hal tersebut juga berlaku saat membeli mobil baru, di mana akan ada dorongan untuk memasang pelapis kursi yang lebih nyaman, mesin yang lebih tangguh, hingga perangkat hiburan agar mobil makin terasa apik.

HIngga, pada akhirnya, praktik hedonis seperti itu akan terus dilakukan oleh seseorang karena tidak pernah merasa puas dan sebagai usaha untuk membentuk identitas sosial.

Baca Juga: Ini 4 Cara Bijak Manfaatkan Baju Lama, Sembari Belanja yang Baru Saat Lebaran

McCraken pun lantas mengisyaratkannya dengan barang-barang di swalayan yang dipasarkan di sisi 'Diderot Unities', yaitu suatu kelompok barang yang terus menerus membuat pembeli merasa membutuhkan barang baru.

Misalnya, saat memesan meja makan baru dari katalog, pasti akan ditampilkan pula gelas dan piring baru karena pasti pembeli akan mempertimbangkan untuk membelinya juga.

Sesuai dengan gambaran seorang psikolog perilaku, James Clear, mengenai cara kerja Diderot Effect dalam menciptakan spiral konsumsi.

Yaitu kondisi di mana seseorang akan membeli barang-barang yang sebelumnya tidak pernah dibutuhkan agar merasa bahagia dan puas.

Dengan efek terburuk dari Diderot Effect adalah kesulitan untuk memetakan mana kebutuhan yang paling mendesak, akibat kehadiran pasar dengan segala godaannya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x