TOKYO, KOMPAS.TV – Penulis naskah terkenal Jepang Sugako Hashida, yang menulis serial drama televisi yang populer secara internasional, “Oshin”, tutup usia. Hashida meninggal di usia 95 tahun karena mengidap limfoma atau kanker kelenjar getah bening.
Sejak awal tahun ini, Hashida telah dirawat karena penyakit itu. Ia meninggal pada Minggu (4/4/2021) di kediamannya di Atami di barat Tokyo, menurut Pinko Izumi, seorang aktris yang tampil di banyak drama yang ditulis Hashida, termasuk “Oshin”.
Baca Juga: Pria Ini Didenda Rp1,1 Juta karena Hina Pegulat Jepang Berdarah Indonesia yang Tewas Bunuh Diri
Lahir di Korea pada tahun 1925 selama pendudukan Jepang di Semenanjug Korea, Hashida kemudian pindah ke Jepang di akhir tahun 1930an. Ia tumbuh besar di Osaka.
Hashida bergabung dengan studio film Shochiku pada tahun 1949 sebelum menjadi penulis freelance untuk drama televisi, termasuk serial drama pagi “Oshin” yang meraih popularitas luar biasa. “Oshin” disiarkan di televisi NHK pada kurun 1983 – 1984.
Baca Juga: Museum Manga Attack on Titan Telah Dibuka untuk Umum di Jepang, Gratis Tanpa Tiket Masuk!
Drama fiksi “Oshin” didasarkan pada biografi seorang perempuan Jepang yang ikut mendirikan sebuah jaringan supermarket terkenal dan berbagai kesulitan yang dihadapinya sejak ia kecil hingga hari-hari terakhirnya di tahun 1980an.
“Oshin” disiarkan di lebih dari 60 negara di seluruh dunia dan menuai banyak pujian.
Drama populer Hashida lainnya termasuk serial “Wataru Seken wa Oni Bakari” atau “Berhasil Melaluinya”, sebuah drama keluarga yang disiarkan pada tahun 1990 hingga lebih dari 500 episode.
Baca Juga: Ada Wisata Bencana Tsunami di Kota Minamisanriku Jepang
Izumi, yang juga tampil dalam dua serial itu – “Oshin” dan “Wataru Seken wa Oni Bakari” – mengatakan, ia berada di samping tempat tidur Hashida saat ia menghembuskan nafas terakhir.
“Saya bilang padanya, “Mama”, lalu ia membuka matanya, dan lalu ia kembali tidur,” kenang Izumi saat diwawancara media setempat seperti dikutip dari The Associated Press, Senin (5/4/2021).
Hashida menulis sebuah buku yang meminta hak untuk meninggal dengan bermartabat. Berdasarkan permintaannya, tidak akan ada gelaran pemakamannya.
Hashida menerima Penghargaan Kebudayaan Jepang pada tahun lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.