SOLO, KOMPAS.TV – Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Southampton menemukan fakta bahwa orang yang menggunakan lensa kontak saat mandi berisiko lebih besar kelihangan penglihatan mereka.
Penelitian tersebut menyebutkan, orang yang memakai lensa kontak saat mandi, tujuh kali lebih berisiko mengalami infeksi mata yang mengancam penglihatan.
Para peneliti juga menyebutkan bahwa jika seseorang setiap hari menggunakan lensa kontak saat mandi mandi akan meningkatkan risiko pertumbuhan keratitis mikroba lensa kontak (CLMK).
Baca Juga: 5 Cara Mudah untuk Mengetahui Kamera Tersembunyi di Toilet Umum
Untuk diketahui, keratitis mikroba merupakan infeksi yang menyerang kornea, lapisan transparan di bagian depan mata.
Infeksi kornea ini biasanya dikaitkan dengan penggunaan lensa kontak. Gejaka infeksi bisa berupa nyeri pada mata, sensivitas cahaya, dan penglihatan kabur.
Studi ilmiah yang dilaporkan Daily Telegraph dan dipublikasikan di jurnal BMJ Open Ophthalmology ini menemukan bahwa CLMK berkaitan dengan hygiene habits atau kebiasaan kebersihan.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 78 pemakai lensa kontak dan ditemukan bahwa 37 di antaranya menderita keratitis mikroba lensa kontak (CLMK).
Baca Juga: Kenapa Kucing Suka Berlari-lari saat Malam Hari?
Profesor oftalmologi di Universitas of Southampton sekaligus ketua penelitian, Parwez Hossain, mengatakan bahwa keratitis mikroba terkait lensa kontak ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan permanen hingga kebutaan.
“Lensa kontak untuk koreksi visual menawarkan banyak manfaat, namun keratitis mikroba terkait lensa kontak sering menjadi penyebab gangguan penglihatan permanen. Beberapa kasus bahkan memerlukan transplantasi kornea hingga kehilangan mata,” ujarnya, melansir Mirror, Senin (29/3/2021).
“Kebersihan lensa kontak yang buruk diketahui merupakan penyebab infeksi, dengan 66 persen komplikasi disebabkan oleh praktik kebersihan yang buruk,” lanjutnya.
Hossain menyebutkan kekhawatirannya terkait banyak orang yang tidak mengingat atau tidak yakin apakah mereka diberitahu risiko penggunaan lensa kontak, di mana hampir 90 persen mereka mendapatkan lensa dari pembuat kacamata, bukan dari dokter mata.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.