Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Ekonom Sebut Pemerintah Perlu Lakukan Kebijakan Ini untuk Redam Kepanikan Investor

Kompas.tv - 8 April 2025, 12:59 WIB
ekonom-sebut-pemerintah-perlu-lakukan-kebijakan-ini-untuk-redam-kepanikan-investor
Arsip. Seorang karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Sumber: Sigid Kurniawan/Antara)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 9,19 persen ke level 5.912 pada pembukaan perdagangan setelah libur panjang Lebaran, Selasa (8/4/2025).

Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberlakukan penghentian perdagangan sementara atau trading halt, guna menjaga laju penurunan indeks.

Sementara nilai tukar rupiah melemah sebesar 24 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.846 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.822 per dolar AS.

Aksi jual saham dan pelemahan rupiah diduga terjadi karena kepanikan investor akibat penerapan tarif impor resiprokal oleh Amerika Serikat.

Kepala ekonom Bank Permata, Joshua Pardede menilai ada sejumlah langkah yang masih harus dilakukan pemerintah dan otoritas terkait untuk menenangkan pasar keuangan, sehingga kepanikan tidak terus terjadi dan menular ke instrumen investasi lainnya.

Baca Juga: Ekonom Nilai Intervensi BI di Pasar Offshore Berhasil, Rupiah di Bawah Rp17.000 Hari Ini

“Seperti yang sudah dilakukan dan akan terus dilakukan oleh Bank Indonesia adalah melakukan langkah-langkah stabilisasi di pasar spot dolar rupiah, di pasar domestic NDF dolar rupiah, dan juga di pasar SBN,” kata Joshua dalam Breaking News Kompas TV, Selasa.

“Dan juga langkah-langkah seperti kebijakan terkait dengan suku bunga tentunya, kalau kita mengikuti RDG (Rapat Dewan Gubernur) bulan Maret terakhir yang lalu bahwa Bank Indonesia pun juga masih mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen,” tambahnya.

Joshua mendorong pemerintah untuk menguatkan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang sudah diluncurkan oleh pemerintah. Kemudian memperkuat capital flow management policies yang juga diharapkan bisa menjaga cadangan devisa.

Di sisi lain, ia menilai kondisi rupiah yang saat ini hampir menyentuh level Rp17.000 tidak bisa dibandingkan dengan kondisi rupiah saat krisis moneter 1998 yang berada di titik Rp16.000.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp4.000 pada Perdagangan Selasa 8 April 2025

Pasalnya, kata dia, pada 1997-1998, rupiah mengalami depresiasi year to date hampir 400 persen, yakni dari Rp4.000 per dolar menjadi Rp16.000.

Dia mengatakan, saat ini, rupiah memang melemah namun pada akhir 2024 pun rupiah sudah bergerak di kisaran Rp16.000 per dolar AS.

Joshua juga menyoroti perbedaan kondisi utang pemerintah saat ini dan pada 1998.

“Utang luar negeri pemerintah Indonesia di tahun 1997-1998 itu sangat didominasi oleh short term atau utang luar negeri jangka pendek. Kalau saat ini utang luar negeri jangka pendek Indonesia itu sangat kecil porsinya dan didominasi oleh utang yang temponya lebih panjang,” tuturnya.

Di samping itu, dampak pelemahan rupiah terhadap inflasi juga berbeda. Pada 1998, kata dia, inflasi melonjak tajam namun sekarang diproyeksikan masih dalam target Bank Indonesia.

“Sekalipun tadi ada penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia, ada permasalahan dari sisi daya beli masyarakat, tapi kalau kita melihat fundamental ekonomi kita saat ini dibandingkan dengan 97-98, semestinya kita harus bisa lebih optimistis dan tidak perlu terjadi kepanikan yang berlebihan ya,” pungkasnya.

Baca Juga: Soal Negosiasi dengan AS, Pengamat: Trump Tipe One Man Show, Tidak Suka Pendekatan Multilateral


 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x