JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang lebaran, ribuan eks karyawan PT Sritex Grup belum mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).
Belum diterimanya THR oleh eks karyawan Sritex ini menjadi salah satu masalah yang diadukan ke Posko THR di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah.
Kepala Disnakertrans Jawa Tengah Ahmad Aziz memberikan keterangan terkait permasalahan ini.
"Perusahaan ini ada yang dalam kondisi pailit, seperti Sritex. Di dalamnya termasuk Primayuda, dan yang pailit itu ada empat perusahaan," ucap Aziz di kantornya, Rabu (26/3/2025), melansir pemberitaan Kompas.com.
Menurut keterangan Aziz, kurator yang menangani masalah pailit Sritex berkomitmen membayar THR eks karyawan perusahaan tersebut, tetapi belum dapat dipastikan waktunya.
"Kurator berjanji akan membayar THR bersama pesangon ketika mereka sudah memiliki dana yang cukup dari hasil menjual aset pailit," kata Aziz.
Adapun menurut data Disnakertrans Jateng, jumlah pegawai PT Sritex Grup yang terkena PHK sebanyak 10.965 orang.
Baca Juga: Tuntut THR, Eks Karyawan Sritex dan KSPI Demo di Depan Rumah Bos
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, eks karyawan PT Sritex bersama Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah sempat menggelar aksi demonstrasi di depan rumah pemilik Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (21/3) siang.
Mereka menuntut tunjangan hari raya bagi puluhan ribu buruh Sritex untuk diberikan paling lambat H-7 Lebaran.
Massa juga meminta kepastian pesangon, hingga hak-hak buruh lain, usai adanya PHK massal pada akhir Februari lalu.
Sekretaris KSPI Jawa Tengah Aulia Hakim mengungkapkan apa yang menjadi tujuan pada peserta aksi di depan rumah pemilik Sritex hari itu.
"Perlu kami sampaikan, memang dalam hukum kepemailitan yang ada di Sritex ini adalah kewajiban kurator untuk memberikan pesangon dan THR, tetapi kami hadir di sini ingin mengetuk hati nurani Bapak Iwan Kurniawan Lukminto sekeluarganya," ujar Aulia Hakim di Solo, Jumat, dipantau dari kanal YouTube KompasTV.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.