KAB. SUMEDANG, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto menargetkan wilayah di Indonesia bisa dialiri listrik dalam lima tahun ke depan. Saat ini masih ada 6.700 dusun di 340 kecamatan di berbagai wilayah di Indonesia yang belum teraliri listrik.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, dibutuhkan dana sebesar Rp48 triliun untuk mencapai target tersebut. Hal itu disampaikan Prabowo saat meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
"Tadi saya mendapat laporan masih adanya beberapa ribuan dusun yang belum menikmati listrik dan memerlukan biaya Rp48 triliun untuk melistriki semuanya. Kalau Rp48 triliun dibagi lima, berapa itu Rp9 triliun. Rasa-rasanya lima tahun kita bisa selesaikan itu," kata Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Yakin Indonesia Tak Impor BBM Lagi dalam Lima Tahun
Prabowo menjelaskan, kebutuhan anggaran untuk program ini akan dipenuhi melalui penghematan yang dilakukan pemerintah di berbagai bidang.
"Saya dapat laporan dari Menteri Keuangan, arahan saya untuk melakukan penghematan di semua bidang. Alhamdulillah menghasilkan penghematan yang cukup besar sehingga bangsa kita akan melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran dan akan mengagetkan dunia," ucapnya.
Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Prabowo, terdapat 340 kecamatan di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik dari PT PLN (Persero). Di wilayah-wilayah tersebut, masyarakat masih menggunakan listrik secara swadaya dengan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi.
Baca Juga: Dari PLTA Jatigede, Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan di 18 Provinsi
"Sebagian besar masih menggunakan listrik swadaya, itu pun sedikit, dan yang menggunakan BBM yang harganya mahal. Terdapat 340 kecamatan yang belum kita kasih listrik sekitar 6.700 dusun," ujar Bahlil.
Menurut Bahlil, sebanyak 6.700 dusun tersebut setara dengan sekitar 1,3 juta rumah tangga.
"Kita membutuhkan anggaran kurang lebih sekitar Rp48 triliun selama 5 tahun untuk kita menerangi dusun-dusun, desa-desa, dan kecamatan yang belum terlistriki. Kami yakin, insya Allah, apa yang Bapak Presiden arahkan ini akan mampu kita lakukan, bisa kita wujudkan semuanya akan terlistriki," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Indonesia memiliki 7.281 kecamatan dan 340 di antaranya belum sepenuhnya teraliri listrik. Namun, ini tidak berarti seluruh wilayah di kecamatan tersebut gelap total.
Baca Juga: Menteri KKP Sebut Tak Ada Silang Pendapat dengan TNI AL, Pembongkaran Pagar Laut Dilanjutkan Rabu
Biasanya dalam satu desa terdapat beberapa dusun, sehingga hanya dusun-dusun tertentu di kecamatan tersebut yang belum menikmati akses listrik, sementara wilayah lainnya sudah teraliri listrik.
Untuk mempercepat eletrifikasi, Kementerian ESDM juga akan membangun jaringan transmisi listrik untuk mengimbangi pengembangan pembangkit listrik.
Bahlil menyoroti, selama ini pembangunan pembangkit tenaga listrik tidak dibarengi dengan pembangunan jaringan transmisi yang memadai.
"Atas arahan Bapak Presiden, saya sudah meminta kepada Pak Dirut PLN agar pembangunan pembangkit listrik, baik tenaga listrik maupun gas maupun energi baru terbarukan lain harus sejalan dengan apa yang kita rencanakan. Jangan sampai pembangkitnya dibangun, jaringannya enggak ada. Ini akan tidak sinkron dengan perencanaan," tuturnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.