NUSANTARA, KOMPAS.TV - Proyek ambisius pemindahan ibu kota Indonesia ke Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah memasuki fase krusial. Meski belum ada investasi asing yang masuk, pemerintah tetap optimistis.
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan strategi bertahap yang diterapkan dalam pengembangan IKN.
Saat ini, kata dia, fokus utama pembangunan IKN terletak pada klaster pertama yang menekankan pada infrastruktur dasar. Investasi pada klaster pertama ini, kata Bahlil, difokuskan untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN).
"Untuk klaster pertama, kita fokuskan ke PMDN," jelas Bahlil dalam konferensi pers di kantornya di Jakarta, Senin (29/7/2024), dikutip dari Kompas.com.
"Klaster kedua baru masuk asing. Nah asing itu sudah ada yang mendaftar tapi belum kita eksekusi, artinya belum ada konstruksi," tuturnya.
Baca Juga: Manuver 'Sky Taxi' IKN yang Diuji Terbang di Bandara APT Pranoto Samarinda
Ia mengatakan tahap awal pembangunan infrastruktur dasar IKN ditargetkan akan rampung pada periode September hingga November 2024.
Setelah infrastruktur dasar terpasang, barulah pemerintah akan membuka pintu lebar-lebar bagi investor asing dalam pembangunan klaster kedua.
"Konstruksi saya pikir di atas bulan Oktober," tambah Bahlil.
Meskipun belum ada realisasi investasi asing, kata dia, minat dari para investor internasional sudah mulai bermunculan.
Bahlil mengeklaim telah menerima sejumlah pernyataan minat dari investor yang berasal dari kawasan Eropa dan Asia.
"Nilai investasinya saat ini sedang dihitung ulang," ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tak Tidur Nyenyak di IKN, Basuki: karena AC
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyebutkan ada sekitar 300 komitmen investasi asing untuk IKN. Namun, eksekusi dari komitmen-komitmen tersebut masih terganjal oleh regulasi Otorita IKN.
"Sudah banyak komitmen, 300-an. Tetapi kita memang masih menunggu regulasi yang ada di Otorita IKN. Sekarang sudah selesai," ungkap Jokowi, Minggu (28/7).
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.