JAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana Pemerintah Indonesia terkait penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan sejumlah Rp600.000 kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Februari 2024 diperkirakan akan mundur.
Bantuan ini ditujukan untuk meringankan beban masyarakat dalam menghadapi risiko pangan dan dijadwalkan untuk periode Januari-Maret 2024. Namun, hingga kini, belum ada kepastian mengenai tanggal pencairan bantuan tersebut.
Baca Juga: Panduan Cek Penerima Penyaluran Bansos Bantuan Pangan Non Tunai Maret 2024
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, BLT ini akan dicairkan pada semester pertama tahun ini, meskipun tanpa memberikan tanggal spesifik.
Airlangga menambahkan bahwa BLT diharapkan dapat cair sebelum Lebaran, yang mengindikasikan penyaluran mungkin terjadi sekitar April.
Baca Juga: Cek Daftar Penerima Pencairan Bansos PKH Maret 2024 di cekbansos.kemensos.go.id, sampai Rp750 Ribu
"(Penyaluran BLT) Mitigasi risiko pangan akan dilakukan semester pertama ini," kata Airlangga dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/3/2024).
"Mungkin sebelum Lebaran, lah, jadi tunggu sidang isbat dulu," lanjutnya.
BLT Mitigasi Risiko Pangan adalah lanjutan dari program BLT El Nino yang disalurkan pemerintah pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Informasi Penting untuk KPM, Simak Detail Pencairan Bansos BPNT Tahap 2 Maret 2024
Program ini bertujuan untuk mendukung masyarakat miskin yang terdaftar sebagai KPM selama tiga bulan (Januari-Maret 2024) dengan bantuan sebesar Rp200.000 per bulan. Informasi mengenai penerima bantuan bersumber dari data Kementerian Sosial (Kemensos).
Penundaan pencairan BLT ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat penerima manfaat, mengingat bantuan tersebut ditujukan untuk mengatasi kesulitan ekonomi yang dialami akibat risiko pangan.
Baca Juga: Jadwal dan Cara Cek Penerima Pencairan Bantuan PKH Tahap 2 Tahun 2024, Klik cekbansos.kemensos.go.id
Namun, pemerintah menegaskan komitmennya untuk segera menyalurkan bantuan ini dalam waktu dekat, guna meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi.
"Bantuan langsung tunai dengan judul Mitigasi Risiko Pangan untuk 3 bulan, itu akan dievalusasi tiga bulan lagi," ujar Airlangga, Senin (29/1) silam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.