JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah kondisi ekonomi yang ditandai dengan inflasi yang meningkat dan berbagai tantangan lain seperti dampak perubahan musim panen serta pengaruh hari-hari besar keagamaan, pemerintah akan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan.
Program ini dirancang sebagai upaya pemerintah untuk meringankan beban ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat miskin di Indonesia, khususnya yang terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca Juga: Curhat di Depan Pendukungnya, Anies Sebut Kampanyenya Selalu Dipersulit
Program BLT Mitigasi Risiko Pangan, yang ditargetkan kepada sekitar 18,8 juta keluarga di seluruh Indonesia, merupakan inisiatif yang diluncurkan dengan tujuan untuk menyediakan dukungan finansial langsung kepada keluarga-keluarga yang terdampak oleh kondisi ekonomi saat ini.
Setiap keluarga yang terdaftar dalam program ini akan menerima total bantuan sejumlah Rp200.000 per bulan yang akan berlangsung selama 3 bulan sejak Januari.
Baca Juga: Almas Gugat Gibran Rakabuming Atas Dugaan Wanprestasi, Gibran: Kami Akan Tindaklanjuti
Totalnya para penerima manfaat akan mendapatkan bantuan tunai sebanyak Rp600.000 mulai Januari hingga Maret 2023.
Menurut pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, BLT Mitigasi Risiko Pangan ini tidak hanya merupakan pengganti dari program BLT El Nino yang telah ada sebelumnya tetapi juga merupakan program yang berbeda dari sokongan pangan beras yang telah disalurkan kepada 22 juta KPM.
Baca Juga: Kader Tak Mundur dari Kabinet Jokowi, PDIP: Jaga Stabilitas Politik!
"Ini berbeda dengan bantuan pangan yang 22 juta KPM. Nah itu biasanya masyarakat di bawah bertanya kenapa saya dapat beras tetapi tidak dapat BLT cash. Tentu dengan data yang berbeda itu tergantung kepada kemarin data yang dari PMK (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) terkait dengan data tersebut," jelas Airlangga di Jakarta, Senin (29/1/2024), dikutip dari Antara.
Sebagai bagian dari upaya untuk memastikan distribusi bantuan yang efisien dan efektif Airlangga mengumumkan bahwa proses distribusi BLT akan dilaksanakan melalui PT Pos Indonesia mulai Februari 2024.
Baca Juga: Eksklusif! Mahfud MD Beberkan Isi Surat Pengunduran Dirinya yang Diserahkan ke Jokowi
Keputusan ini diambil untuk memanfaatkan jaringan distribusi PT Pos yang luas, sehingga memastikan bantuan dapat sampai ke tangan penerima manfaat secara tepat waktu dan akurat.
Dengan mekanisme penyaluran yang terorganisir dengan baik dan transparansi dalam proses pengecekan penerima, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat yang terdampak, membantu mereka melewati periode ekonomi yang sulit dengan lebih baik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.