JAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesia bakal mengimpor 400 ribu ton beras pada November 2-2023 mendatang, namun Badan Urusan Logistik (Bulog) merahasiakan negara pengekspor bahan pangan tersebut.
Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan pihaknya terus menjajaki negara-negara produsen beras sanggup menyuplai Indonesia.
"Harapannya November sudah masuk," kata Budi Waseso saat Sidak Ketersediaan Beras SPHP di Lottemart Wholesale Pasar Rebo, Jakarta, Jumat (8/9).
Buwas menegaskan dirinya merahasiakan negara asal beras impor tersebut, hal itu sebagai langkah antisipasi adanya oknum yang menaikkan harga.
Baca Juga: Bulog Pasok 6 Ribu Ton Lebih Beras Impor ke Aceh
"Saya tidak akan memberitahukan negara. Karena begitu saya sampaikan negara pasti ada permainan,” tegasnya.
“Ini kan jaringan internasional, di negara luar juga ada mafianya. Jadi saya sekarang diam aja, pokoknya saya penjajakan, kualitas bagus, harga bagus, kecepatan dan jumlah, ambil, gitu," imbuh mantan Kabareskrim itu.
Meski tak membocorkan negara pengekspor, Buwas menjelaskan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh negara asal.
Pertama, beras tersebut harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kedua, kualitas beras impor harus bagus.
Ketiga, harga beras impor tersebut, dan keempat, waktu atau kecepatan negara importir dalam memasukkan beras ke Indonesia.
Sepanjang tahun 2023, Perum Bulog mendapatkan penugasan impor beras sebanyak 2 juta ton. Hal itu untuk memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Adapun saat ini realisasi beras impor yang masuk ke dalam negeri 1,6 juta ton. Artinya masih ada sisa kuota 400.000 ton yang akan diselesaikan sampai akhir tahun.
Sementara, Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyebut pemenuhan CBP tetap diutamakan pada produksi dalam negeri, meski ada kuota beras impor hingga 2 juta ton.
Baca Juga: Perum Bulog Subdivisi Regional Lhokseumawe Menerima Beras Impor dari Vietnam Sebanyak 7.500 Ton
"Pemenuhan kebutuhan dari dalam negeri. Itu prinsip. Jadi kalau ada panen dimana itu diserap.”
“Pak Dirut Bulog punya 8-10 pabrik MRMP. Tapi kalau produksi dibawah Bulog ikut berebut di market akan picu kenaikan harga," jelasnya, dikutip Kontan.co.id.
Ia juga mengaku optimistis sebanyak 400.000 ton sisa impor beras akan masuk ke Indonesia pada akhir Desember, bahkan ia berarap mulai November sisa impor sudah masuk.
Sumber : Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.