JAKARTA, KOMPAS.TV – Mungkin banyak yang tidak tahu, di kota Jakarta, tepatnya di Jakarta Selatan, terdapat sebuah masjid legendaris berusia 495 tahun pada tahun ini.
Masjid ini sekaligus menjadi saksi tumbuh kembang kota Jakarta. Masjid Tua Al-Mubarok ini berada di jalan Jendral Gatot subroto Kav. 14, RT. 06 RW. 01 Kel. Kuningan Barat, Kec. Mampang Prapatan, Kota, DKI Jakarta ,
Kawasan ini sendiri merupakan sentra kawasan padat dan merupakan jalan utama yang menghubungkan Jakarta dan daerah sekitarnya.
Dikutip dari buku Akulturasi Arsitektur Masjid-Masjid Tua di Jakarta (UMJ Press, 2018) karya Ashadi, ia menukil keterangan batu prasasti di halaman depan masjid yang menyebutkan asjid Tua Al Mubarok pertama dibangun pada tahun 1527 oleh Pangeran Adipati Awangga Gelar Pangeran Kuningan.
Pangeran Kuningan itu juga dikenal dengan nama Syekh Arkanuddin. Dia ikut bersama pasukan gabungan Demak- Cirebon pimpinan Falatehan dalam merebut Sunda Kelapa dari Kerajaan Padjajaran dan menggantinya dengan nama Jayakarta tahun1527.
Pangeran Kuningan menggerakkan roda kepemimpinannya di daerah Selatan. Dalam catatan Ashadi dalam buku tersebut, Pangeran Kuningan melipir via Sungai Krukut menuju ke wilayah baru yang masih hutan belukar, dimana sulit mencapai wilayah baru melalui darat.
“Dengan menggunakan perahunya, Pangeran Kuningan dengan sebagian pasukan tersisa melintas dari kota ke wilayah yang kelak menjadi Kampung Kuningan. Pusat kepemimpinan Pangeran Kuningan berada di Masjid Kuningan yang kini dikenal dengan nama Masjid Al Mubarok yang berada di jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan,” tulisnya.
Baca Juga: Kota di Amerika Ini Izinkan Azan Berkumandang Mulai Ramadan 1443 H
Pendiri masjid ini, Pangeran Kuningan, wafat pada tahun 1579. Makam beliau berada di sebelah utara Masjid Tua Al Mubarok, sekitar 200 meter dari masjid. Masjid ini sendiri akhirnya juga dikenal dengan nama masjid Pangeran Kuningan.
Berdasarkan catatan Ashadi, sekarang ini makam Pangeran Kuningan berada di dalam kompleks PT. Telkom. Sementara makam para pengikutnya berada di halaman belakang masjid
Masjid yang dibangun sejak tahun 1527 kini berdiri kokoh berdampingan dekat Museum Satria Mandala. Tidak sulit untuk menemukan masjid ini karena merupakan salah satu masjid ramai yang dikunjungi di area tersebut.
Sampai saat ini masjid masih tetap beroperasi dan mungkin tidak banyak yang tahu bahwa masjid ini menyimpan catatan sejarah yang sangat penting bagi Kota Jakarta.
“Masjid Al-Mubarok atau lebih dikenal Masjid Tua Al Mubarok pernah rubuh pada 1920-an dan dibangun kembali dengan sisa pondasi yang ada dan sesuai dengan 65 persen bentuk awalnya,” tulis Ashadi.
Masjid Al Mubarok dilindungi oleh Pemerintah Daerah sebagai Monumen Ordonansi no 238 tahun 1931, dan kemudian ditetapkan sebagai masjid tua melalui Lembaran Daerah no 60 tahun 1972.
Masjid ini sendiri juga ramai jadi pusat belajar Islam warga Jakarta. Selain itu, bagi mereka yang berkantor di dekat area masjid ini juga kerap beribah seperti salat Jumat maupun ibadah lain di masjid yang jadi saksi tumbuh kembang kota Jakarta.
Masji ini jadi saksi dari kota yang awalnya semak belukar pada awal ditemukan, hingga kini menjadi hutan beton bernama Jakarta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.