JAKARTA, KOMPAS.TV – Beberapa hari lagi umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Idulfitri. Di Indonesia sendiri, Idul Fitri juga kerap disebut dengan kata Lebaran.
Di hari Lebaran, masyarakat akan menunaikan salat Id bersama, kemudian berkunjung ke rumah saudara untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.
Namun, tahukah Anda, mengapa Idul Fitri di Indonesia disebut dengan kata Lebaran? Bagaimana asal-usul kata Lebaran?
Baca Juga: Sambut Lebaran dengan Dekorasi Rumah Bergaya Bohemian
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Lebaran didefinisikan sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.
Ada berbagai versi yang menyebutkan asal-usul kata Lebaran ini. Melansir dari Tribun Manado, Senin (10/5/2021), dalam artikel yang ditulis oleh budayawan MA Salmun dan dimuat di majalah Sunda tahun 1954, istilah Lebaran berasal dari tradisi Hindu.
Menurut Salmun, kata Lebaran berasal dari tradisi Hindu yang artinya selesai, usai, atau habis. Dalam hal ini menandakan habisnya masa berpuasa.
Istilah ini kala itu diperkenalkan oleh para Wali agar umat Hindu yang baru masuk Islam tidak merasa asing dengan agama yang baru dianut.
Baca Juga: Fadjroel Rachman: Silaturahmi Virtual Tidak Mengurangi Makna Idulfitri
Sementara itu, menurut ahli bahasa, Guru Besar Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Ibnu Hamad, akar kata Lebaran berasal dari kata lebar yang artinya luas.
“Lebaran adalah metafora bagi orang saling mengikhkaskan, berlapang dada. Sekaligus metonimi bagi yang merayakan Idul Fitri dengan perasaan yang plong,” kata Ibnu, mengutip Kompas.com.
Menurut Ibnu, kata ‘lebar’ di sini diyakini berasal dari bahasa Betawi.
Versi lainnya datang dari Ahli Bahasa dari Universitas Negeri Yogyakarta, Zamzani, yang menyebutkan bahwa kata Lebaran berasal dari bahasa Jawa, yakni lebar yang artinya selesai.
“’Lebar' artinya 'selesai', 'usai', seperi pada lebar udan, lebar mangan, lebar subuh, lebar Senin. 'Lebaran' dapat berarti salah satunya melakukan/merayakan sesuatu saat sudah lebar,” kata Zamzani.
Baca Juga: Aneka Resep Sambal Goreng Kentang, Menu Lebaran Cocok Disantap dengan Opor Ayam
Saat ini, Pusat Bahasa hanya bisa memastikan bahwa kata Lebaran merupakan kata dasar yang berdiri dari suku kata, yakni le+ba+ran.
Namun yang jelas, kata "Lebaran" bukan kata serapan dari bahasa asing tapi bahasa lokal dan dipergunakan untuk merayakan hari besar agama Islam. Campuran yang indah antara Islam dan budaya setempat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.