Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS.TV - Bunga kredit usaha rakyat diturunkan menjadi 6 persen.
Dengan bunga yang relatif rendah, pengawasan penting dilakukan agar penyaluran tepat sasaran.
Pemerintah memberi hadiah bagi usaha rakyat, dengan menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat, KUR. Dari 7 persen menjadi 6 persen.
Perbankan pun berlomba menyerap. BNI misalnya. Di awal Januari BNI sudah menyalurkan KUR rata-rata per hari mencapai 170 miliar rupiah.
Tahun ini BNI akan menargetkan petani sebagai penerima KUR terbesar tahun ini, dengan target alokasi 22 triliun rupiah.
Untuk memperluas basis data penerima KUR, BNI juga menggaet startup yang berkaitan dengan sektor pertanian.
Sektor pertanian juga jadi alokasi terbesar Bank Mandiri, mencapai sekitar 37 persen.
Tahun ini Bank Mandiri mendapat alokasi KUR sebesar 30 triliun rupiah.
Dengan penurunan bunga menjadi 6 persen tahun ini, Bank Mandiri akan menggenjot KUR ke sektor lain seperti perikanan dan juga pariwisata.
Per November 2019, Kredit Usaha Rakyat yang sudah disalurkan mencapai 133,2 triliun rupiah. Dengan jumlah debitur 4,6 juta.
Dengan bunga yang terbilang sangat rendah, Pemerintah harus benar-benar memantau penyaluran KUR ditempatkan untuk usaha rakyat yang produktif.
Bukan untuk pelaku usaha kelas menengah dari sektor perdagangan yang hanya ingin menikmati bunga kecil saja.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.